BANDUNG – Para alumni dari berbagai perguruan tinggi dan SMA se-Bandung Raya rencananya akan mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Joko Widodo-Maruf Amin. Deklarasi yang bertemakan ‘Kebangkitan Kaum Intelektual, Dukung Indonesia Maju’ akan diselenggarakan di Monumen Perjuangan, Bandung, Minggu (10/3).
Salah seorang panitia Febrianto.mengatakan, acara deklarasi bertemakan ‘Kebangkitan Kaum Intelektual, Dukung Indonesia Maju’ akan dihadiri ribuan alumni dari berbagai perguruan tinggi dan para Alumni SMA.
Selain itu, dalam deklarasi nanti Presiden Joko Widodo direncanakan hadir untuk menerima langsung dukungan tersebut.
“Hingga saat ini, Pak Jokowi sudah dikonfirmasi untuk kehadirannya,” katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu (6/3).
Dia menjelaskan, acara ini akan dihadiri komunitas alumni perguruan tinggi di Bandung seperti ITB, Unpad, UIN, Unpar, dan Unpas.
Selain itu, komunitas alumni SMA se-Bandung Raya pun akan turut serta untuk menyampaikan dukungan kepada pasangan nomor 01 tersebut.
Febrianto menyebut, total jumlah alumni yang akan hadir dalam acara ini sekitar 20 ribu peserta. Selain untuk komunitas tersebut, dia pun mempersilakan masyarakat umum untuk menghadiri acara yang akan dimulai pukul 10.00 ini.
“Informasi ini juga sekaligus sebagai undangan untuk masyarakat lainnya,” kata alumni Universitas Padjajaran ini.
Di tempat yang sama, salah seorang alumni Institut Teknologi Bandung, Rudy Farid Sagil, mengatakan, acara ini akan menyajikan hiburan seperti musik dan tarian tradisional.
Terlebih, menurutnya acara inipun akan dihadiri sejumlah musisi nasional seperti Bimbo, Elfa’s’Singer, dan Purwacaraka. “Nanti (yang memainkan alat) musiknya dari Purwacaraka, penyanyi Bimbo, Elfa’s Singer, dan artis nasional lainnya,” kata dia.
Selain untuk memberikan dukungan kepada Joko Widodo-Maruf Amin, menurut dia acara inipun dilatarbelakangi kegelisahannya atas situasi politik saat ini. Rudy menilai, Pemilu Presiden 2019 yang hanya diikuti dua pasang calon ini menjadikan masyarakat mudah terbelah.
“Terus terang, baik di medsos, media mainstream, masyarakat lagi tensi tinggi. Kadang-kadang serumah sampai ribut, pertemanan bisa bubar. Kenapa harus begini,” sesalnya.
Oleh karena itu, melalui acara ini pihaknya ingin menciptakan situasi yang nyaman, aman, dan santai meski terlibat aktif dalam pesta demokrasi tersebut. “Acara ini gerakan edukasi, hayu (ayo) meski kita berbeda, tapi tetap bersatu. Makanya ada hiburan, acara kreatif, laiinnya untuk pendewasaaan. Meski pilpres, kita santai saja,” katanya. (yan)