SOREANG – Bupati Bandung Dadang M. Naser mengimbau kepada semua pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung untuk memegang etika ketika menjalankan tugas. Sebagai abdi negara, mereka harus menjadi panutan dan tidak boleh bertindak sewenang-wenang terhadap warga.
Hal itu dikatakan Dadang terkait aksi pemukulan oleh seorang oknum petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung terhadap setidaknya dua warga yang dilansir sebagai relawan pengatur jalan (Pak Ogah) di kawasan Soreang, beberapa waktu lalu.
”Saya sudah pelajari, kejadian itu memang human error akibat adanya miskomunikasi,” ujarnya saat ditemui di Soreang, jumat (22/2).
Dadang menambahkan, oknum petugas Dishub tersebut merupakan seorang Tenaga Harian Lepas (THL) bukan Pegawai Negeri Sipil. Meskipun demikian atas tindakannya itu, oknum berinisial NN tersebut kini sudah dibina secara khusus.
Kejadian itu, kata Dadang, harus menjadi pelajaran bagi semua pegawai di lingkungan Pemkab Bandung baik yang sudah menjadi aparatur sipil negara (ASN) maupun non ASN. Semua harus mengikuti pola manajerial kepegawaian serta etika melayani publik.
Menurut Dadang, hal itu sebenarnya sudah ada dalam sumpah jabatan ketika mereka dilantik. Begitu pula etika kinerja sudah menjadi prosedur yang wajib dipegang dalam setiap tugas.
Di sisi lain, Dadang berharap masyarakat pun bisa menghormati petugas ketika diingatkan. Jangan sampai justru mendiskreditkan dan memancing emosi.
”Memang terkadang ada yang ngeyel kalau diingatkan. Namun itu bukan alasan untuk main pukul berangasan,” tutur Dadang.
Seperti diketahui, setelah konvoi sepeda motor dengan membawa senjata tajam, warga Kabupaten Bandung kembali dikagetkan sebuah video viral lain. Kali ini, video tersebut berisi adegan seorang oknum Dishub Kabupaten Bandung yang melayangkan bogem mentah kepada warga di depan sebuah minimarket di kasawan Soreang.
Dalam sejumlah media sosial, video tersebut diisukan bahwa kejadian tersebut dikaitkan dengan dugaan adanya permintaan jatah dari sang oknum. Oknum tersebut kemudian emosi ketika dirinya tidak berhasil mendapatkan jatah tersebut dan memukul warga.