CIMAHI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi meminta masyarakat mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sebab, saat ini dari data yang diperoleh dari rumah sakit, pasien yang terkena DBD terus berdatangan untuk berobat.
Sekertaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi dr. Fitriani Manan mengatakan, secara nasional, kasus DBD terus mengalami peningkatan. Untuk itu perlu ada upaya pencegahan untuk mengurangi penyebaran virus mematikan tersebut.
”Kemarin kami melihat secara langsung ke rumah sakit, memang ruangan mayoritas dipenuhi oleh pasien DBD. Se-Indonesia kasusnya meningkat, termasuk di Provinsi Jabar,” kata Fitri, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jumat (15/2).
Menurutnya, selain di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat Kota Cimahi, di RS lainnya pun saat ini banyak menerima pasien yang terindikasi terkena penyakit DBD.
”Memang tidak semua pasien yang dirawat merupakan warga Kota Cimahi. Sebab,rumah sakit juga menampung warga dari daerah lain,” ujarnya.
Dijelaskannya, ciri-ciri demam berdarah kini sulit terdeteksi, sehingga kerap penderita DBD baru datang ke dokter setelah penyakit cukup parah. Namun dia mengingatkan, jika warga terkena gejala demam selam tiga hari, maka sebaiknya segera periksa ke dokter dan lakukan tes darah.
”Kalau disuruh kontrol harus ikut, kondisi demam turun bisa jadi virusnya masih ada,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat melakukan pencegahan penyebaran DBD secara terus menerus dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), bukan malah minta fogging.
”foging kan hanya mematikan nyamuk dewasa. Jentiknya masih tetep hidup, padahal sejak dari jentik sudah mengandung virus DBD,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur RSUD Cibabat Richard Nicholas, membenarkan, pasien yang dirawat di RSUD Cibabat Cimahi setiap harinya cukup tinggi. Berbagai ruang rawat inap di RSUD Cibabat dipenuhi pasien DBD.
”Ruangan termasuk di posko khusus DBD di lantai 2 Gedung Instalasi Gawat Darurat RS sudah penuh,” kata Richard.
Namun demikian, ia mengaku, hingga saat ini untuk jumlah pasien masih fluktuatif. Sebab, masih terjadi pasien keluar masuk RS.
”Masih belum turun, fluktuatif. Pernah sekitar 70-an, sekarang sekitar 80 pasien. Jadi setiap hari ada yang sembuh dan ada pasien baru.” ungkapnya.