Bukan Soal Agama tetapi Tradisi Leluhur

Menurutnya, semua arca harus mendapat perlakuan serupa. Proses yang memandikan arca paling besar tentu akan menghabiskan waktu lebih lama. Arca terbesar di tempat ibadah itu yakni Dewi Kwan Im, yang juga menjadi simbolisasi nama untuk viharanya. Oleh karenanya, Felix menutup vihara selama tiga hari. ”Ini bukan soal agama. Ini karena sudah jadi tradisi sebagai simbol-simbol penghormatan terbaik kita untuk leluhur,” tegasnya lagi.

Selain di Vihara Istana Avalokitesvara, pembersihan arca juga dilakukan di Kelenteng Xian Ma. Humas Klenteng Xian Ma, Robbyanto Rusli menjelaskan, proses pembersihan dewa-dewi akan dilaksanakan dalam beberapa hari. Mulai dari pencucian, dimandikan, dan penggantian baju.

Sebelum menggelar pembersihan dewa-dewi, jemaah Klenteng Xian Ma, melaksanakan sembahyang terlebih dahulu. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan.

Salah satu keluarga Klenteng Xian Ma, Hendra menuturkan, melalui proses pembersihan ini sebagai bentuk ketaatan jemaah. Juga memanjatkan doa agar tahun ini lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. (smd/abg/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan