Bukan Soal Agama tetapi Tradisi Leluhur

Felix sendiri yang memimpin upacara memandikan arca-arca di vihara berumur 11 tahun itu. Dia sudah paham betul berbagai ritual suci itu perlu diaplikasikan. Tradisi menyambut imlek itu juga menjadi bagian penghormatan terhadap para dewa-dewi yang menjaga umat manusia. Tak heran, masing-masing arca yang mewakili wujud mereka diperlakukan dengan cara-cara terhormat.

Patung diangkat dengan hati-hati dan penuh perasaan. Seluruh permukaannya disapu kuas. Debu akan bertabrakan di udara lantaran arca sudah didiamkan selama setahun. Setelah itu, barulah kuas dilumuri sabun cuci. Tak boleh ada celah yang luput dari sapuan. Detail seperti jenggot atau senjata para dewa juga mesti bebas dari debu.

Bagi yang sering menonton film dari dataran China, tentu tak asing dengan penampakan arca dewa-dewi itu. Beberapa arca mudah dikenali. Semisal Dewi Kwan Im, Dewa Erlang, Dewa Nezha (Naca) beroda api, hingga replika yang menyerupai tokoh Raja Kera Sun Wukong yang bertugas melindungi anak-anak.

Supaya semakin mengilap, arca-arca itu dibilas di dalam beberapa baskom air. Air bening mengisi sekira enam baskom. Sementara dua baskom terakhir, diisi dengan campuran bunga-bungaan. Agar semakin wangi, permukaan air disemprot parfum. Mereknya bukan main, Gucci. Salah satu merek ternama paling elit.

”Sebenarnya tidak ada urutan secara khusus. Masing-masing vihara punya cara berbeda. Yang terpenting, kita memandikan arca dewa sebagai bentuk penghormatan. Kita pakai baju putih juga sebagai simbolisasi penghormatan bahwa harus bersih dalam menjalani ritual. Memandikan dengan bunga dan wewangian juga sebagai bentuk penghormatan kepada mereka para pejuang dan pahlawan dari Tionghoa,” paparnya.

Ritual semacam itu juga mesti dilalui dengan beberapa pantangan. Bagi mereka yang memandikan arca, tak boleh berhubungan suami istri malam sebelumnya. Mereka juga tak bisa menyantap sembarang makanan. Selama patung belum dimandikan, mereka wajib menjalani program vegetarian atau makanan tanpa daging.

Beberapa lembar handuk putih juga sudah disediakan untuk mengeringkan arca. Permukaannya dilap sampai benar-benar mengilap. Gerung mesin pengering rambut juga menggema untuk memastikan kondisi arca benar-benar kering. Setelah dianggap kering betul, barulah berbagai replika dewa itu disimpan di lantai dua vihara. Mereka menunggu hingga semua bagian vihara sudah dirapikan hingga mendapatkan dekorasi baru menyambut Imlek.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan