BANDUNG – Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bandung setiap harinya terus mengalami peningkatan. Bahkan, hingga akhir Januari ini sudah ada 132 pasien.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung dr. Rosye Arosdiana Apip mengatakan, jumlah ini ikemungkinan akan bertambah seiring meningkatnya intensitas curah hujan.
’’Jumlah ini naik hampir tiga kali lipat dari awal bulan, saya harap masyarakat waspada,”jelas Royse kepada wartawan kemarin. (28/1).
Rosye menuturkan pada awal bulan jumlah kasus yang tercatat di Dinkes sebanyak 48 pasien. Peningkatan kasus ini terjadi karena nyamuk aedes aegpty berkembang pesat saat musim hujan. Apalagi Kota Bandung merupakan salah satu daerah endemis untuk DBD.
Dia menyebutkan kasus DBD yang terjadi ini, tersebar merata hampir di seluruh wilayah di Kota Bandung. Meski ada peningkatan dari awal tahun, kasus pada awal tahun 2019 ini tergolong yang paling rendah sejak lima tahun terakhir. Berdasarkan Permenkes 1501/2010, jumlah ini belum masuk kategori kejadian luar biasa (KLB).
“Pantauan setiap bulan dalam lima tahun terakhir ini, kasus tersedikit pada bulan Januari dalam 5 tahun terakhir yakni 250 kasus, mudah-mudahan tahun ini berkurang,” ujarnya.
Dia mengatakan, jumlah kasus DBD dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir (2010-2018) di Kota Bandung, jumlah kasus tertinggi terjadi pada tahun 2013 yakni 5.736 kasus.
Angka ini kemudian turun di tahun 2014 yakni 3.132 kasus. Namum kemudian kembali naik pada tahun 2015 yakni 3.640. Begitu juga pada tahun 2016 naik menjadi 3.880. Namun kemudian kembali turun di tahun 2017 yakni 1786 dan kembali naik di tahun 2018 yakni 2.826 kasus. (rep/yan)