Wayan di New York

Saya pun ingin tahu wajah anak itu: Ezra William. Ganteng atau tidak. Mirip bapaknya atau ibunya. Agak lama memelototi instagramnya. Saya sampai lama melihat wajah Ezra William itu. Di instagramnya itu. Lalu membuka album wajah ayahnya. Kata hati saya: kok agak beda dengan bapaknya ya. Mungkin mirip ibunya. Saya belum pernah bertemu istri teman saya itu.

Tapi saya juga merasa tidak aneh. Teman saya itu kan juga pengusaha kuliner. Punya lima restoran di Jakarta. Mengambil franchise ‘Bebek Tepi Sawah’. Wajarlah kalau akan ekspansi kuliner ke New York.

Hanya saja agak aneh: kok penampilan anaknya begitu jauh dari gaya hidup bapaknya. Tapi juga tidak aneh. Saya punya teman yang lain. Yang kayanya bukan main. Sampai punya bank. Tapi masih naik mobil Kijang.

Suatu saat saya tegur dia: Anda ini keterlaluan. Masak masih naik Kijang. Jawabnya mengejutkan saya: ini sebagai protes pak.

”Protes kenapa?” tanya saya.

”Protes pada anak saya,” jawabnya.

Dia pun menceritakan bagaimana anaknya itu. Selalu ganti-ganti Ferrari. Kalau tidak dibelikan ngambek. Ups….

Jadi, ada juga. Yang anak dan bapaknya rujak sentul. Tapi teman yang saya kirimi ucapan selamat tadi ternyata tidak gembira. Saya menyesal memberinya ucapan selamat.

Dia justru menelepon saya. Mengajak ketemu. Janjian makan malam. Di Papillon. Ada salad kale di situ. Dia ingin menjelaskan panjang lebar. Singkatnya: itu bukan anaknya. Ups…

”Tapi kenal Ezra William itu?,” tanya saya.

”Tidak.”

”Tahu?”

”Tidak.” Ups…

”Gak apa-apalah,” kata saya, ”tiwas beken”.

”Isteri saya kan baru berumur 45 tahun. Mana mungkin disebutkan punya anak itu. Yang umurnya 29 tahun,” katanya sambil tertawa.

Seorang ponakannya, katanya, tahu Ezra itu siapa. Pernah menjadi adik kelasnya. Di SMP. Salah satu SMP internasional di Jakarta. Tapi sejak lulus dari situ tidak pernah ketemu lagi.

Dalam penulisan di media internasional itu kelihatannya memang ada salah paham. Bukan Ezra sendiri yang mengatakan bahwa dirinya anak teman saya itu. Dia hanya mengaku anaknya konglomerat Indonesia. Dan bapaknya itu mensupport penuh. Untuk rencananya membuka resto di New York. Nama restonya ”Wayan”. Masakan Indonesia gaya Amerika. Mulai buka awal Februari depan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan