Hoax Surat Suara, Waspada Trik Politik

“Mari kita menjaga disiplin seluruh anggota dan kader serta masyarakat agar tidak menciptakan kegaduhan yang merusak energi persatuan bangsa,” imbuh Hasto.

PDIP Harus Berterimakasih

Menjawab reaksi keras pernyataan Hasto, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachland Nashidik mengatakan bahwa Sekjen PDIP perlu belajar menanam dan memelihara rasa terimakasih.

Menurutnya Andi Arief justru membantu Kubu Petahana, yang jadi sasaran kecurigaan, dengan meminta KPU mengecek kebenaran berita yang katanya sudah beredar kemana-mana.

Padahal, lanjut Rachland seharusnya Kubu Petahana, bukan Andi Arief, yang lebih dulu mengambil langkah benar tersebut, yakni meminta KPU segera melakukan pengecekan. Bukan mendiamkan dan lalu menarik keuntungan politik dengan justru mengecam orang lain yang melakukan tugas sebagai active citizen.

“Langkah cepat tanggap Andi Arief ini membantu masyarakat luas untuk stop desas desus dan hoax. Bayangkan bila di tengah sikap diam kubu petahana, tak ada orang yang berani menggedor perhatian KPU dengan mengambil resiko disalahpahami. Desas desus akan makin menjalar meluas dan memprovokasi kecurigaan warga. Bisa bisa KPU jadi sasaran kemarahan warga. Kita semua tak menghendaki hal itu,” ujarnya.

Rachland melanjutkan adanya desas desus tentang kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos menjadi wake up call bagi kubu petahana. Sebab sebelumnya, KPU diserang oleh opini publik dalam isyu Kotak Suara dari kardus atau karton.

“Presiden Jokowi dan Tim Pemenangan harus bekerja lebih keras untuk memperbaiki citranya. Ketidakpercayaan warga adalah dasar yang mengakibatkan semua kontraversi yang merugikan kita semua ini. Suka atau tidak, mata dan telunjuk publik sebenarnya tertuju pada mereka karena di atas kertas adalah pihak yang berkuasa yang paling berpotensi mengakali pemilu,” tutupnya.

Polri Pasti Usut

Kabareskrim Polri, Komjen Arief Sulistyanto memastikan bahwa, dengan diterimanya laporan itu, pihaknya akan segera melakukan penyelidikan dan mengusut tuntas perkara hoaks tersebut.

“Kami akan lakukan proses penyidikan, hingga kami menemukan penyebar pertama kali hingga yang terakhir kali,” kata Arief di Bareskrim Polri.

Arief menjelaskan, dalam melakukan proses penyelidikan, jajarannya akan mencari seluruh alat bukti dan mendengarkan beberapa saksi. Pasalnya, hal tersebut untuk memperkuat pembuktian dalam perkara ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan