Cimahi Utara Miliki Segudang Program

Monsis dimulai setiap pukul 22.00 hingga 03.00 WIB. Dimana pada setiap akhir petugas yang ikut dalam Monsis membuat la­poran di Kelurahan masing-masing dan akan dilaporkan ke kecamatan setiap Senin.

”Di sini (kecamatan) dan akan kita rekap. Dari 87 RW yang ada ternyata tingga sekitar lima RW yang belum melaksanakan mon­sis,” imbuhnya.

Dengan adanya Monsis ini, Hendra mengaku, bedampak menurun derastis terhadap rawan pencurian yang terjadi pada ma­lam hingga dini hari. Apalagi di daerah Cipageran yang merupa­kan wilayah perbatasan antara Kota Cimahi dengan Kabupaten Bandung Barat yang dulu kerap terjadi pencurian. Namun setelah adanya monsis daerah tersebut sangat aman.

”Dulu masyarakat di situ selalu takut keluar malam karena sering adanya begal, pencuri hewan ternak tapi, setelah adanya mon­sis alhamdulillah mereka tidak takut lagi,” paparnya.

Hendra mengaku, awalnya pro­gram monsis ini sangat sulit di­terapkan kepada masyarakat. Namun setelah beberpa kali dilakukan dan masyarakat me­rasa aman dan nyaman karena selalu mendengar suara ken­tongan yang menandakan adanya petugas siskamling, akhirnya masyarakat menyambut baik program monsis tersebut.

”Akhirnya Monsis jadi program kita di Kecamatan Cimahi Utara dan menjadi komitmen bersama untuk terus dijalankan. Sekarang malah di Cimahi Selatan sudah mulai meniru progran Monsis ini,” bebernya.

Monsis juga, lanjutnya, meru­pakan bagian dari pelayanan dasar urusan pemerintahan yang didalamnya ada Trantribum­linmas oleh daerah. Sehingga kecamatan sebagai prangkat daerah berkewajiban membe­rikan pelayanan keamanan ke­pada masyarakat.

Selain itu, karena Monsis juga sudah teranggarkan dalam Do­kumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) maka Hendra yakin program ini akan terus berjalan.

”Memang tupoksinya di Satpol PP tapi untuk keamanan daerah kewajiban kita bersama,” pung­kasnya. (adv/ziz/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan