BANDUNG – Sekertaris Dinas Pendidikan Jawa Barat, Firman Adam menyebutkan terdapat beberapa tantangan dalam menghadapi Abad 21. Salahsatunya, munculnya generasi milenial dengan ciri tidak bisa dilepaskan dari teknologi terutama internet dengan berbagai media sosial yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern.
Firman mengatakan kecenderungan global saat ini diantaranya fenomena abad kreatif, menempatkan kreativitas, inovasi, dan jejaring sebagai sumber daya strategis, dan adanya revolusi digital (Industri 4.0).
”Adanya revolusi digital (Industri 4.0) yang membuat hidup menjadi mudah dan nyaman, sekaligus berpotensi masalah,” ujar Firman dalam acara Festival Kampung Arab (Fikar) ke 5 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229, Kota Bandung, kemarin (19/12).
Untuk mempersiapkan diri pada era industry 4.0, Firman mengatakan dibutuhkan literasi dasar, dan kompetensi utama peserta didik. Kompetensi utama peserta didik tersebut adalah peserta didik memiliki nilai karakter. Nilai karakter adalah kemampuan beradaptasi di lingkungan yang dinamis, nilai karakter diantaranya religius, jujur, mandiri, bertanggung jawab, demokratis, cinta tanah air, toleran, cinta damai, dan menghargai prestasi.
Selain itu, kompetensi utama peserta didik lainnya adalah literasi dasar. Literasi dasar adalah kemampuan kecakapan hidup sehari-hari.Terdapat enam literasi, diantaranya: literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan.
”Terakhir adalah kompetensi. Kompetensi adalah kemampuan memecahkan masalah kompleks, diperlukan 4 C (Berpikir kritis, Kreatif, Komunikatif, dan Kolaboratif),” ujar Firman seperti dilansir laman Disdik Jabar. (*/ign)