Judi Bola Mencapai Rp 83 M

JAKARTA – Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono mengungkap jumlah uang judi yang beredar di tiap pertan­dingan di Liga Indonesia. Ni­lainya sangat fantastis, sekitar Rp 83 miliar per laga.

Fakta itu diungkapkan Jok­dri – sapaan akrab Joko Dri­yono, pada diskusi sepak bola nasional yang diadakan Jawa Pos, kemarin. “Perputa­ran uang judi di Indonesia sekitar USD 5,7 juta per pertan­dingan,” ungkap Joko.

Jika USD 1 setara dengan Rp 14.594, jumlah uang yang ber­putar di lingkaran judi per pertandingan di Indonesia kurang lebih Rp 83 miliar. Judi di sepak bola bukan hal yang baru. Bahkan di belahan dunia lain pun menjadi fenomena.

Menjadi masalah jika judi juga ikut mengatur sebuah pertandingan. Menyuap wasit, pemain, pelatih hingga fede­rasi. Sehingga pertandingan tak lagi bersih karena diatur oleh tangan-tangan gaib.

Jokdri menyampaikan, PSSI telah bekerja sama dengan se­jumlah pihak ketiga. Namun kerja sama itu baru sebatas untuk mendeteksi indikasi ada­nya pengaturan skor di kom­petisi sepak bola Indonesia.

“Kami akan masuk ke tahap kedua namanya investigasi. Kami butuh alat dan partner untuk itu. Agar investigasinya akurat,” sebut pria asal Ngawi, Jawa Timur (Jatim) itu.

FIFA sudah memulainya dengan bekerja sama dengan Interpol. PSSI juga mulai men­jajaki hubungan dengan pe­merintah untuk memberan­tas praktik kotor di sepak bola Indonesia.

“Selama ini PSSI hanya bisa menghukum yang termasuk football family. Yang bisa apa­bila kejadian tadi masuk yu­risdiksi lain, yakni negara,” terang Jokdri.

Sementara itu, menurut Manajer Madura United Haruna Soemitro, menghen­tikan sepak bola dari perju­dian sama saja menghenti­kan kehidupan. Sebab, se­lama ini sepak bola selalu dekat dengan perjudian.

“Menghentikan perjudian di sepak bola itu keniscay­aan. (Namun) ada sistem untuk melawan perjudian. Bagaimana pengelola sepak bola punya integritas agar tidak dimasuki judi,” tutup Haruna. (saf/JPC/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan