Cianjur Jago Minta Diganti

Tokoh masyarakat Cianjur, Dodi Suryadi menambahkan, menurutnya warga yang me­maksa masuk ke kawasan Pendopo Cianjur di luar pre­diksi memang tidak diren­canakan dan memang secara spontanitas.

”Dan sudah jelas bahwa bupati melakukan korupsi, pemungutan-pemungutan terhadap uang masyarakat yang digunakan untuk kepen­tingan kemenangan mereka, tetapi Allah SWT maha adil, perjalanan ternyata maksud dia ingin dinasti ini terus ber­jalan, namun takdir berbi­cara lain,” katanya.

Di tempat sama, Dodi Sury­adi, tokoh masyarakat Cianjur, menyebut berkumpulnya ri­buan warga Cianjur itu sebagai salah satu bentuk kemarahan dengan kebijakan bupati yang menurutnya bagian dinasti.

”Ini klimaks kemarahan masyarakat yang menganggap rezim ini adalah rezim di­nasti, dari mulai ayahnya Tjetjep Muchtar Saleh kemu­dian diteruskan oleh putranya IRM. Mereka banyak mela­kukan kebijakan yang terin­dikasi korupsi, pemungutan-pemungutan uang masyara­kat untuk kepentingan me­reka,” ujar Dodi.

Firman, 35, seorang warga yang hadir dalam kesempatan itu mengaku sengaja datang sebagai bentuk kepedulian dengan sesama warga lainnya.

”Saya sengaja datang, selain ingin ikut makan nasi liwet, saya juga mengapresiasi tinda­kan KPK yang menangkap dan menetapkan bupati sebagai tersangka kasus pungutan dana pendidikan,” katanya.

Pihaknya berharap, kasus bu­pati ini bisa mengungkap kasus lainnya yang mungkin jauh lebih besar. “Mudah-mudahan KPK bisa mengungkap kasus lainnya di Cianjur yang sepertinya sudah menjadi rahasia umum. Mungkin saja tidak hanya di pendidikan, biar KPK yang mengusutnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Da­lam Negeri RI secara resmi telah menunjuk Wakil Bu­pati Cianjur Herman Suher­man menjadi Plt. Bupati Ci­anjur. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerahkan Surat Menteri Dalam Negeri dan formulir Berita Gubernur Jawa Barat di Gedung Sate, kemarin (14/12).

”Roda pemerintahan dan pembangunam di Jawa Barat tidak boleh berhenti sedikit pun. Ada dua peristiwa yang suratnya baru turun. Saya di sini berbicara kapasitas sebagai perwakilan Pemerintah Pusat,” ujar Emil, sapaan Ridwan Ka­mil ditemui usai acara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan