NGAMPRAH– Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebutkan, Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tahun depan akan naik dibandingkan tahun ini.
“Dari Rp 4,1 triliun menjadi Rp 4,4 triliun,” ujar Muhadjir usai membuka Dialog Kebijakan PAUD sekaligus menjalin kesepakatan dengan Kementerian Desa PDTT di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (7/12).
Dia mengatakan peningkatan bantuan itu agar PAUD di Indonesia lebih baik dan mutunya meningkat. Pendidikan pada dasarnya memiliki tiga dimensi. Dimensi pertama meliputi pendidikan informal, formal, dan non formal. Dimensi kedua itu domain, meliputi afektif, kognitif, dan saikomotorik. Sementara yang ketiga adalah dimensi lingkungan yang terdiri dari keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Dalam pandangannya, ketiga dimensi itu saling beririsan dan memiliki titik penekanan informal yang seharusnya pendidikan anak secara dini dimulai dari keluarga, yakni dalam memberikan penanaman nilai-nilai positif sehingga ketika anak berinteraksi dan terjun ke lingkungan sudah memiliki fondasi ilmu yang baik. Sehingga, apa yang anak lakukan tidak akan salah jalan karena karakter dasarnya yang baik-baik sudah terbentuk.
Muhadjir menuturkan bahwa sekolah itu memberikan pengetahuan dan pengalaman dasar pada anak. Sedangkan nonformal domainnya terletak pada masyarakat yang memberikan pesan sifatnya saikomotorik.
“Sistematika konseptualnya seperti itu, sehingga harusnya di masyarakat ya diberikan semacam keterampilan atau kursus. Sementara bimbel domainnya ada di sekolah,” ujarnya.
Secara tegas, Muhadjir pun mengatakan bahwa PAUD itu tanggung jawabnya pertama ada di keluarga. Sehingga, PAUD seharusnya menjadi penopang fungsi peranan dari keluarga.
“Mendidik anak usia dini mutlak ada di tangan ibu sejak dari dalam kandungan hingga lahir, tumbuh, dan berkembang. Sebab peranan ibu itu tak tergantikan sama halnya dengan peran guru di sekolah,” terangnya.
Menurutnya, perhatian pendidikan kepada anak usia dini menjadi salah satu program yang kini sedang dikembangkan di negara-negara ASEAN dan ke depannya akan menjadi sebuah prioritas.