NGAMPRAH – Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna terus menggenjot program “Bandung Barat Lumpat Ngariksa Lembur” di berbagai daerah. Semenjak dilantik pada 20 September 2018 lalu sampai saat ini, baru dua dapil yang sudah dikunjungi bersama dengan jajaran seluruh SKPD. Pertama wilayah Cipongkor, Gununghalu dan Rongga. Kedua, wilayah Batujajar, Cihampeulas dan Cililin.
Umbara menyatakan, program ini merupakan program 100 hari kerja dengan jargon “Bandung Barat Lumpat” untuk menyapa warga di berbagai daerah. Di dalamnya memberikan bantuan pembangunan rumah bagi warga yang kurang mampu atau program rumah tidak layak huni (rutilahu). Serta mengunjungi berbagai macam pelayanan seperti pelayanan kesehatan puskesmas, RSUD hingga pelayanan di tingkat desa sampai kecamatan.
“Ini bagian dari program 100 hari kerja untuk menyapa warga dalam mewujudkan segala program yang sudah dirancang. Soal rutilahu, saya tidak mengira kalau di Bandung Barat masih ada warga yang tinggal di tempat yang tidak layak. Terlebih letaknya yang tidak jauh dari pusat pemerintahan Kecamatan Cipongkor,” kata orang nomor satu di Bandung Barat usai mengunjungi rumah milik Saroh, salah satu warga Kampung Ciakar RT. 02 RW. 07 Desa Sarinagen Kecamatan Cipongkor.
Saroh merupakan satu dari lima orang penerima bantuan bedah rumah tidak layak huni yang merupakan salah satu program Corporate Social Responcibility (CSR) Bank BJB Cabang Padalarang.
Melihat kondisi rumah yang kurang beruntung ini, Umbara didampingi beberapa pejabat dan Kepala Cabang Bank BJB Padalarang, Betty Rahmawati menyempatkan untuk singgah dan duduk di dalam rumah yang berlantaikan bambu dan beratapkan terpal plastik.
Menurutnya, program bedah rumah ini perlu apresiasi sebagai bentuk kemanusiaan yang harus terus dilakukan oleh semua pihak, baik dari pemerintah, TNI/Polri, dan stakeholder yang terkait agar masyarakat tidak mampu bisa lebih terbantu melalui program seperti ini.
Saroh, sang pemilik rumah mengaku bahwa dia dan anaknya sudah menempati rumah tersebut dengan kondisi yang memprihatinkan sejak bertahun-tahun lalu, dan dirinya tidak mampu berbuat banyak untuk memperbaiki nasibnya.