CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi memastikan, ketersediaan gas LPG 3 Kilogram (Kg) aman hingga akhir tahun untuk memenuhi sekitar 600 jiwa penduduk Cimahi. Bahkan, mendapatkan kuota sebanyak 6.311.333 tabung. Sehingga, jika diasumsikan untuk kebutuhan per bulannya, maka mencapai 525.944 tabung. Sementara per harinya mencapai 17.531 tabung.
Sesuai Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 21 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram, gas bersubsidi itu disalurkan Pertamina melalui agen dan pangkalan.
”Stok masih banyak, belum ada laporan kelangkaan gas 3kg,” kata Kepala Seksi Perdagangan pada Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Cimahi, Agus Irwan saat ditemui di Pemkot Cimahi kemarin. (22/11).
Biasanya, kata dia, kalaupun ada kekurangan atau kelangkaan gas LPG 3kg, ada laporan dari masyarakat melalui surat dari pihak kelurahan. Namun, sejauh laporan itu belum ada.
Jika ada, dari laporan kelurahan ini, pihaknya langsung melakukan investigasi ke lapangan. Hasil investigasi itu akan menentukan solusi apakah akan melakukan operasi pasar murah atau melakukan penambahan gas.
”Dari Pertamina juga stok melimpah. Kalau ada kelangkaan, SOP-nya laporan dari masyarakat, dikirim ke kelurahan,” jelasnya.
Selain stok, menjelang pergantian tahun ini juga belum ada laporan gejolak harga ’Si Melon’ di lapangan. Permen ESDM, harga dari agen dijual Rp14.750 pertabung. Sementara harga di pangkalan ialah Rp16.600 pertabung.
”Kalau harga di pedagang eceran, itu beda lagi. Tapi kalau harga sudah di atas Rp 20 ribu, tim akan turun ke lapangan melakukan investigasi,” ungkapnya.
Perihal peruntukannya, lanjut Agus, gas LPG 3Kg itu diperuntukan bagi rumah tangga miskin dengan penghasilan di bawah Rp 1,5 juta serta pelaku Usaha Kecil dan Mikro (UKM) yang memiliki omset Rp 50 juta dalam sebulan. (ziz/yan)