Mangga Jawa Barat Bersiap Tembus Negeri Sakura

Jepang, kata Sekretaris Dae­rah Jawa Barat Iwa Karniwa, menjadi pasar potensial meng­ingat buah-buahan ini lebih banyak diterima pasar ekspor China, Hongkong, Belanda, Perancis dan Negara lainnya.

”Kita juga tingkatkan perta­nian yang berdaya saing se­hingga bisa meningkatkan cadangan devisa,” ucapnya.

Dengan adanya pertemuan antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Japan Indonesia Committee yang membahas berbagai rencana kerjasama, salah satunya terkait investasi. Kegiatan ini dimanfaatkan oleh Pemprov Jabar untuk menarik jepang sebagai investor.

Mangga gedong gincu gedong saat ini tercatat dihasilkan oleh Kabupaten Majalengka yang memiliki 403 ribu pohon, dengan produksi mencapai 600.628 ton per tahun. Bersama daerah penghasil mangga lain­nya, yakni Kabupaten Indra­mayu, Sumedang, Kuningan, Cirebon, dan Kota Cirebon, Jawa Barat memiliki 2,39 juta pohon, dan produksi mencapai 325.457 ribu ton per tahun.

Jaminan ketersediaan lahan dan tanaman oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Diharapa­kan mampu menarik petani buah manga untuk bertani manga dan membuat Jepang yakin menjadi pembeli dan investor dengan sistem inti plasma, dimana inti plasma adalah dia mempunyai lahan yang dikerjasamakan, kemu­dian membeli mangga dan diekspor ke Jepang.

Melalui skema inti plasma, bisa menjamin kepastian bagi petani terkait pasar, harga dan pembeli. Sehingga menambah devisa negara dan juga bisa meningkatkan pen­ghasilan para petani yang bergerak dikomoditas itu.

Diharapkan juga dengan perubahan fenomena dan paradigma masyarakat ter­hadap mangga gedong gincu, yang sebelumnya hanya di­pelihara seadanya sekarang masyarakat menjadi lebih serius dalam memelihara dan menangani pohon gedung gincu. Dan kedepannya pe­merintah lebih konsen me­nangani ekspor manga ini agar benar terealisasi, semoga. (*)

*Fungsional Statistisi pada BPS Provinsi Jawa Barat

Tinggalkan Balasan