Mengedukasi Diri Sendiri. Untuk menangkal pengaruh buruk dunia maya, orag tua tidak bisa menggunakan pemahaman lama. Slogan ”Orang tua Gak Boleh Gaptek” menjadi penting saat ini. Sebaiknya perkaya informasi tentang perkembangan dunia maya, bagaimana cara memantau anak-anak tanpa membuat mereka merasa diawasi dan terapkan filter konten dunia maya. Dengan cara ini, orang tua akan tahu bagaimana kondisi dunia maya sekarang ini, sekaligus bisa menerapkan filter agar anak-anak tidak terpapar dampak buruknya.
Gunakan parental control. Setiap perangkat digital dan juga browser pasti memiliki fitur parental control. Orang tua bisa menggunakannya untuk mengatur situs-situs atau aplikasi apa saja yang bisa diakses oleh anak-anak. Dengan begitu, konten yang mereka buka bisa lebih aman.
Tidak Menitipkan Anak pada Gadget
Kita sering melihat ada anak yang usianya masih 2 tahun sudah betah belama-lama dengan gadget. Hal ini adalah akibat dari sikap orang tuanya yang telah mengijinkan anak untuk bermain gadget seharian. Alasannya sederhana, yaitu agar orangtuanya bisa bebas beraktivitas. Untuk itu, dengan modal gadget yang sudah dipasang berbagai games yang menarik, orangtua pun merasa bisa membuat anaknya tidak rewel. Ini adalah cara yang salah. Siap ataupun tidak siap, siap tak siap anak akan akan berada disisi kita sebagai orangtuanya.
Buat Aturan. Semua harus dikendalikan oleh aturan, termasuk tatakrama di dunia maya. Orang tua bisa mengizinkan anak-anak membuat akun sosial media, asal usianya sudah genap 17 tahun. Selain itu, menggunakan gadget untuk bermain games pun dibolehkan, asal tahu batasan dan kapan harus berhenti.
Anak usia 4-5 tahun sudah bisa diajak berdiskusi. Maka, cobalah untuk saling membicarakan dan menyepakati aturan dalam penggunaan perangkat digital. Menurut beberapa pakar, idealnya anak usia 4-5 tahun bisa diizinkan menggunakan gadget selama 2-4 jam per hari. Sisanya, fokuskan untuk bercengkrama dengan keluarga, atau main di luar rumah. Hal ini akan membantu pengawasan yang lebih baik dan membuat anak lebih mandiri.