GARUT – SMK PPN Lembang produksi jeruk tanpa biji. Produk tersebut dipamerkan dalam acara Pameran Pendidikan Kejuruan Jawa Barat, EPITECH XII 2018 yang dilaksanakan di Lapangan Olahraga Kerkoff, Jalan Merdeka, Haurpunggur, Kabupaten Garut.
Siswa jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian SMK PPN Lembang, Heri Hermawan mengatakan, jeruk tanpa biji ini bernana dekopon. Jeruk asal jepang ini dibudidayakan di sekolah dengan teknik pengembangan sendiri. Keunggulannya, selain tanpa biji, jeruk dekopon memiliki rasa yang lebih segar dibandingkan jeruk lainnya.
”Jeruk jenis ini lebih besar dan manis. Selain itu tidak berbiji, maka dari itu perkembangbiakannya menggunakan teknik okulasi. Berat jeruk ini bisa mencapai 1 kg. Makanya kita menggunakan teknik okulasi ke batang yang lebih kuat,” ujar Heri seperti dilansir laman Disdik Jabar, kemarin.
Menurut siswa jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura SMK PPN, Acep Tedi Firmansyah, jeruk dekopon merupakan jeruk hasil persilangan. Pemilihan produk ini untuk dipamerkan karena keunikan jeruk tersebut dan produknya yang masih jarang di pasaran.
”Masih jarang di pasaran. Kalau di supermarket bisa 130 ribu satu kilonya. Dan isinya paling cuma dua buah. Kalau di pameran ini kita jual kurang lebih 20 ribu satu buahnya,” ujar Acep.
Jeruk dekopon dikembangbiakan di green house sekolah bersama dengan 41 tanaman lain yang dikembangbiakan oleh SMK PNN Lembang. Acep mengatakan, sejauh ini tanggapan masyarakat akan produk unggulan SMK PPN Lembang sangat baik. Untuk jeruk dekopon sendiri, banyak mendapat tanggapan positif.
”Banyak yang suka. Katanya asem manis segar,” ujar Acep.
Selain jeruk, SMK PPN Lembang memamerkan beberapa produk unggulan lain, seperti kopi, aneka sayuran organik hingga tanaman hidroponik. (siti/ign)