Mencari pilihan kata yang positif. Terdapat perbedaan yang jelas di benak siswa antara perkataan guru: “Saya tidak suka dengan kamu, kamu nakal” dan “Saya tidak suka dengan perilakumu yang seperti itu”. Pernyataan yang pertama menjadikan anak sebagai subjek yang negatif, sementara pernyataan yang ke dua hanya menjadikan perilakunya sebagai subjek yang negatif. Dalam hal ini, siswa harus memahami jika apapun yang dilakukannya dan apapun respon yang diberikan guru terhadapnya, pada dasarnya guru selalu menyayanginya dengan sepenuh hati. Guru adalah sosok yang bisa diandalkan apabila ia sedang berada dalam kesulitan dan selalu melindunginya dari konsekuensi buruk yang mungkin dialami akibat perbuatannya.
Mengapresiasi usaha siswa. Sebagai pengajar, fokus untuk menilai siswa dari segi akademis memang penting. Tetapi perlu diingat juga untuk menghargai kebaikan yang dilakukan siswa. Caranya dengan mengapresiasi usaha siswa tanpa selalu membandingkan dengan nilai yang didapatkan. Misalnya dengan memberikan pujian bagi siswa yang tepat waktu, rajin mengerjakan tugas, atau bersikap baik selama di sekolah. Dengan membiasakan ini, siswa pun juga dapat mengapresiasi diri atas usaha yang telah dilakukan sehingga akan terbangun karakter yang terus mau belajar dan memperbaiki diri untuk lebih baik.
Konsisten. Menerapkan aturan pada siswa harus bersifat jelas dan spesifik. Jadi, aturan berisi tingkah laku yang diharapkan dari siswa atau tugas-tugas lainnya dapat dilakukan siswa setiap hari. Aturan hendaknya disesuaikan dengan usia siswa dan guru wajib bersikap tegas dan konsisten dalam menerapkan aturan, namun tetap disertai sikap tenang dan hangat.
Mengajarkan nilai moral pada pelajaran. Kalau sekadar materi pelajaran, mungkin semua bisa saja tahu karena tertulis dalam buku pelajaran. Tetapi bagaimana dengan nilai moral? Ada baiknya dalam pelajaran yang diajarkan juga menanamkan nilai moral yang bisa dijadikan bahan pelajaran hidup. Misalnya, saat mengajarkan pelajaran matematika guru tidak hanya sekadar memberikan rumus dan cara pengerjaan kepada siswa. Tetapi juga bisa mengajarkan nilai kehidupan seperti dengan mengerjakan soal matematika kita bisa belajar untuk bersabar dan berusaha untuk memecahkan suatu masalah dengan mengasah logika berpikir. Dengan begitu, nantinya ketika siswa sedang menghadapi suatu masalah kedepannya, bisa berpikir optimis bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya selama berusaha.