SEKOLAH adalah tempat bertemunya guru dan siswa, di mana di dalamnya terdapat serangkaian kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tersebut tidak hanya mempelajari materi tertentu, tetapi juga tentang pembelajaran diri yang berpengaruh terhadap pembentukan karakter (sikap) seorang siswa.
Sebagai orang tua kedua bagi siswa di sekolah, guru tentu mempunyai peranan besar dalam memberikan bekal ilmu. Terlebih lagi, guru dinilai sebagai sosok yang berpendidikan yang diharapkan mampu mendidik anak bangsa untuk masa depan.
Tetapi harapannya, tidak sekedar mendidik dan memberikan materi akademik saja di sekolah. Peran guru lebih dari itu. Guru diharapkan juga dapat menanamkan nilai-nilai positif pada siswa, karena guru adalah role model bagi para siswa. Maka, dari itulah mengapa guru memiliki peran yang besar dalam pembentukan karakter siswa.
Untuk mendukung hal ini, ada baiknya para guru juga mengokohkan karakter yang dimiliki. Inilah hal-hal sederhana yang bisa dilakukan guru untuk membangun karakter pada anak didik.
Model yang baik. Siswa belajar dengan cara mencontoh. Guru tidak bisa mengharapkan siswa untuk selalu datang ke sekolah tepat waktu sementara gurunya sendiri selalu datang terlambat ke sekolah atau mengaharapkan siswa rajin membaca buku sementara guru-gurunya jarang melakukannya. Setiap siswa adalah peniru yang ulung terhadap lingkungannya, terutama guru. Selain menjadikan diri sendiri sebagai model yang baik, guru juga dapat menghadirkan sosok-sosok yang dapat menjadi teladan secara berkesinambungan, baik dari lingkungannya atau dari cerita-cerita inspiratif yang bisa dibagikan kepada siswa.
Kontrol diri. Guru harus menjaga emosi agar tetap netral dalam menerapkan disiplin. Hal yang harus dihindari ketika siswa melanggar disiplin adalah berteriak-teriak memarahinya, menyakiti secara fisik seperti memukul atau mencubit, serta mempermalukan anak. Dengan berteriak-teriak memarahi, anak menjadi tidak fokus pada tindakannya yang salah, tetapi lebih fokus pada rasa takut mendengar suara yang keras. Sedangkan hukuman fisik, dapat ditiru siswa dan menjadi alternatif pemecahan masalah baginya kelak dalam memecahkan masalah.