Alfath Raih Sertifikat dari WPF Unesco

SUKABUMI – Pimpinan Pondok Pesantren Alfath menerima menerima penghargaan berupa Sertifikat Aristocrat Global Leadeship and Citizen of Earth (sertifikat bangsawan kepemimpinan global dan warga dunia) dari WPF Unesco.

Ketua World Philosophical Forum (WPF) United Nation Unesco untuk Indonesia Muhammad Jeseus Chrisna mengatakan, penghargaan tersebut lantaran Fajar dinilai memiliki komitmen yang kuat dalam membantu kedamaian dunia.

Hal itu dilihat dari kegiatannya sebagai pewaris budaya dan membantu pengobatan tanpa memandang suku, agama dan bangsa.

”Fajar merupakan tokoh ke 15 yang mendapatkan penghargaan ini di Indonesia. Apabila di dunia ada sekitar 200 tokoh dunia antara lain Bill Gates, Barak Obama, Antonio Guteres dan Kofi Annan,” ujarnya saat menyerahkan penghargaan tersebut di Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi, Sabtu (3/11).

Dirinya mengaku, sosok Fajar Laksana dari media dan informasi temannya di Jakarta. Dia mengunjungi Ponpes Al Fath untuk membuktikan kebenaran informasi tersebut.

Saya ingin ketemu dengan Fajar Laksana dan ingin membuktikan kebenarannya. Ternyata benar, ini menarik saya karena apa yang dilakukan di sini sangat alami dan ketika ketemu kami seperti teman lama,” ucapnya.

Menurutnya, penerima penghargaan tersebut akan diundang di berbagai negara untuk menyumbang saran bagi perdamaian dunia. Selain itu, memiliki prioritas jika berkunjung ke selurih dunia tanpa harus menerima hambatan, termasuk visa.

”Semua negara harus menerima pemegang sertifikat ini. WPF Unesco memiliki 55 kantor di seluruh dunia termasuk di Indonesia,” ungkapnya.

Dia mengatakan, WPF Unesco memiliki misi untuk mengajak masyarakat dunia menyiptakan kedamaian dengan persamaan hak. Untuk itu, dia meminta Fajar Laksana tampil memberikan sumbang saran pada acara yang kelak digelar oleh WPF Unesco di berbagai negara dunia.

”Seni dan budaya seperti Boles, Lisung Ngamuk dan pengobatan yang dilakukan oleh Fajar Laksana sudah saya sharing di media sosial. Jawa Barat akan jadi pilot projek di Indonesia,” terangnya.

Penerima penghargaan Fajar Laksana tak menduga mendapatkan penghargaan tersebut. Sebab, semua yang dilakukannya hanya menjalankan amanat dari agama, negara, dan leluhur.

”Misi dari WPF Unesco itu sama dengan ajaran Agama Islam yakni rahmatan lil alamin, sama dengan UUD 45 dan siloka Prabu Siliwangi yakni silih asah, silih asuh dan silih wawangi. Intinya menjaga perdamaian dunia. Dan saya siap untuk hadir jika diperlukan untuk memberikan sumbang saran demi kedamaian dunia,” paparnya.

Tinggalkan Balasan