JAKARTA – Garda Empat Pilar Nusantara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarata, menggelar diskusi Publik bertema ”Penguatan Peran dan Fungsi Pers untuk Mengoptimalkan Sosialisasi Program Pembangunan Pemerintah”. Kegiatan tersebut dipusatkan di Roti Bakar Kemang, Jakarta Selatan, Senin (29/10).
Sebagai pembicara kementerian PUPR, Sona Maesana (Ketum HIPMI Jakarta Selatan) dan I Gede Moenanto (Persatuan Wartawan Indonesia) serta dihadiri 50 orang peserta dari kalangan mahasiswa.
Kementerian PUPR mengungkapkan fokus pemerintah dalam konektivitas pembangunan infrastruktur era Jokowi membangun pembangunan dari pinggir daerah sebagai bentuk keadilan sosial. ”Pembangunan tol-tol di setiap daerah, dalam membangun 3.472 km panjang jalan sudah dibangun. Memberikan kenyamanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah membangun ketahanan air dengan membangun 65 bendungan baru salah satu fungsinya memberikan pasokan air kepada masyarakat di daerah-daerah dari hulu sampai hilir.
”Guna memakmurkan masyarakat kurang mampu, pemerintah memasilitasi perumahan/pemukiman sebanyak satu juta rumah bagi yang mempunyai penghasilan rendah,” imbuhnya.
Sementara I Gede Moenanto menambahkan, peran pers sebagai jembatan antara masyarakat dengan pemerintah. Dikatakan dia pers dapat berperan aktif sebagai sosial control. ”Pers membentakkan sesuatu yang luar biasa. Pers sebagai kekuatan pilar keempat dalam demokrasi, pers berkomitmen memberikan pemberitaan yang baik sebagai penyambung lidah rakyat. Pers menjadi barometer dalam memberikan informasi kepada masyarakat,” kata Gede.
Sona Maesana mengungkapkan banyak wirausaha yang memengaruhi faktor ekonomi. Selain itu, Sona mengatakan Strategi pemerintah dalam pemasukan dan pengeluaran.
”Pemasukan negara dari pajak, bisa juga dari investasi atau ekspor. Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan pro-keluar, perizinan dipermudah oleh pemerintah,” sambungnya.
Lanjutnya, pemerintah bisa mensubsidi secara positif, memberikan kemudahan kepada wirausaha untuk izin keluar sebagai penambah surplus negara. ”Pemerintah memberikan modal kepada masyarakat sebagai jembatan ekonomi baru bagi masyarakat,” tambahnya.
Sona juga mengajak pemuda untuk berwirausaha, sebagai upaya membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran, khususnya dengan menggunakan teknologi. Karena teknologi justru membuka peluang untuk para wirausaha untuk semakin mudah dalam melakukan wirausaha, UKM menjadi pejuang ekonomi bangsa.
Sona berpesan kepada pemerintah untuk memperketat izin impor dalam upaya menekan rupiah melemah dan membuka ekspor lebih luas untuk pendapatan devisa negara. (*/jat/ign)