NGAMPRAH – Sebanyak 2.000 pemuda di Kabupaten Bandung Barat berencana akan menggelar aksi deklarasi mufakat dan perdamaian dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-90 yang digelar oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bandung Barat. Aksi deklarasi itu akan di pusatkan di Plaza Mekarsari, Kompleks Pemkab Bandung Barat, Ngamprah, pada Senin (29/10).
“Ribuan pemuda akan mengucapkan deklarasi dalam Hari Sumpah Pemuda tahun ini. Peringatan Sumpah Pemuda ini tidak kami peringati tepat di tanggal 28 Oktober, tapi digeser ke hari Senin 29 Oktober 2018 dengan harapan semua pemuda di KBB khususnya yang bernaung di KNPI bisa semua hadir,” jelas Ketua DPD KNPI KBB Lili Supriatna.
Menurut Lili, pada kegiatan nanti ada sebanyak 85 OKP, 16 pimpinan kecamatan, dan 102 pengurus KNPI KBB yang akan diterjunkan bersamaan dengan pengurus DPD KNPI, mitra kerja, sekaligus dipadukan dengan karang taruna. Semangat yang diusung adalah menjadikan pemuda KBB berdaya guna, berkarakter, dan mandiri, demi mendukung visi Bandung Barat Lumpat.
Deklarasi mufakat dan perdamaian yang dibacakan juga berupa dukungan kepada program kerja Bupati dan Wakil Bupati KBB Aa Umbara Sutisna-Hengki Kurniawan (Akur). Selain itu pihaknya pun sedang menyusun rencana kegiatan pelantikan kepengurusan baru KNPI periode 2018-2023. Momentum itu akan jadi sarana untuk menyamakan persepsi kepemudaan di tingkat desa agar sejalan dengan visi bupati.
“Kehadiran KNPI di KBB harus memberikan kontribusi sumbangsih pemikiran positif dalam pembangunan daerah. Meskipun beragam warna tapi kami tetap menjadi satu kesatuan yang berkomitmen menjadikan Bupati Aa Umbara Sutisna menjadi bupati terbaik di Indonesia,” ujarnya.
Pihaknya juga menaruh perhatian dalam pembinaan generasi muda agar tidak terpapar paham radikalisme terkait dengan isu terorisme dan gerakan anti-Pancasila. Apalagi, KBB merupakan daerah yang patut diwaspadai dengan adanya teroris yang ditangkap di Kecamatan Cipongkor beberapa waktu lalu. KNPI harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI. Untuk itu pemuda harus solid agar tidak mudah dipengaruhi oleh ajaran yang tidak sesuai dengan Pancasila.
” KNPI sebagai lembaga kepemudaan harus peduli, mengingat pemuda menjadi usia rentan yang mudah disusupi, salah satunya soal potensi radikalisme yang bisa muncul kapan saja dan di mana saja,” pungkasnya. (drx)