Kirim Mahasiswa Unjani ke Bosnia

CIMAHI – Untuk meningkatkan kemampuan melahirkan ahli bedah dan ahli metalurgi beberapa mahasiswa Unjani dikirim ke Bosnia-Herzegovina dalam program pertukaran pelajar.

Duta Besar Indonesia untuk Bosnia-Herzegovina, Amelia Ahmad Yani, Bosnia-Herzegovina, sebagai salah satu negara yang melalui peperangan melahirkan banyak ahli bedah dan penghasil ahli metalurgi terbaik.

Putri ketiga dari Jenderal Ahmad Yani mengatakan mahasiswa kedokteran harus belajar banyak teknik metalurgi dari para pakar. Dan Negara Bosnia-Herzegovina ini memiliki kualitas baik melahirkan ahli bedah dan ahli metalurgi.

“Kita mesti manfaatkan itu selagi ada kesempatan,” ujar Amelia saat ditemui di Kampus Unjani kemarin (25/10).

Menurutnya, saat ini tiga universitas yang sepakat menjalani kerja sama dengan Unjani, sebagai salah satu universitas yang memiliki jurusan kedokteran dan metalurgi, ialah University of Tuzla, University of Zenica, dan Dzemal Bijedic University of Mostar.

Selain konsentrasi mengenai pendidikan, dirinya meminta agar mahasiswa Indonesia yang nanti akan menjalani masa pembelajaran di Bosnia-Herzegovina, memiliki wawasan baru mengenai betapa pentingnya pendidikan di negara lain.

“Jika dibandingkan, pemuda di Indonesia semangat pendidikannya agak menurun, karena kalau di Bosnia-Herzegovina, pendidikan itu nomor satu. Semua anak mudanya semangat sekolah dan kuliah, kita mesti mencontoh itu,” bebernya.

Sementata itu, Rektor University of Tuzla, Prof. Nermina Hadzigrahic, menyebutkan universitasnya sudah menjalin MoU total dengan 80 Perguruan Tinggi yang ada di Eropa dan Amerika. Sedangkan di Asia baru kali ini dilakukan dengan UI dan Unjani atas inisiatif yang dicetuskan oleh Dubes RI untuk Bosnia.

“Di negara kami jurusan Medical Research dan ahli bedah sangat diminati, apalagi di wilayah bekas perang,” ujarnya.

Dia menegaskan, saat ini di negaranya sudah aman. Untuk itu dia meminta mahasiswa Indonesia untuk tidak takut menjalani pendidikan dinegaranya.

“Kami jamin negara kami sudah aman untuk pertukaran mahasiswa. Apalagi Tuzla sebagai kota kedua terbesar di Bosnia banyak penduduk muslimnya, ada masjid dan makanan halal sehingga sangat nyaman bagi mahasiswa Indonesia yang belajar disana,” jelasnya.
Ditempat sama, Rektor Unjani Cimahi, Mayjen TNI Witjaksono mengaku bangga Unjani bisa menjalin kerja sama dengan tiga universitas terbaik di Bosnia Herzegovina.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan