Hanya 13.345 HK2 Penuhi Syarat

Muhadjir Effendy mengatakan, Kemendikbud sudah dipercaya sebagai bagian dari Panselnas CPNS sejak 2012 lalu. Dimana salah satu tugasnya untuk menyediakan soal-soal ujian seleksi CPNS. Ia berharap pemerintah dapat memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini guru yang menjadi tiang utama kerja Kemendikbud.

”Terima kasih atas kepercayaan selama ini. Semoga kerja sama yang baik dapat terus meluas pada lebih banyak hal. SDM Guru merupakan tiang utama kerja Kemendikbud. Untuk kinerja yang lebih baik kebutuhan guru perlu dipenuhi,” kata Muhadjir.

Sementara Syarifudin menyampaikan penyerahan naskah soal SKD CPNS masih merupakan tahap awal seleksi CPNS 2018. Menurutnya Panselnas masih harus bekerja keras hingga proses rekrutmen CPNS 2018 ini berakhir. Dia menyampaikan kembali bahwa untuk formasi CPNS 2018 ini tersedia 238.015 formasi.

Ditempat yang sama, Sekretaris Utama Badan Kepegawaian Negara (BKN), Supranawa Yusuf meyakini bahwa soal-soal tersebut dapat dipertanggungjawaban akuntabilitasnya. Ia menyampaikan soal-soal tersebut akan mampu menyeleksi calon SDM ASN yang profesional. “SDM profesional yang lahir hasil seleksi yang baik akan mampu menggawangi negara ini. Mereka akan dapat meningkatkan grade Indonesia di mata dunia,” pungkas Supranawa Yusuf.

Sebelumnya, pemerintah memastikan pelaksanaan seleksi CPNS 2018 akan berjalan tertib, dan tidak ada celah bagi pihak-pihak yang bermain curang, termasuk oknum calo pun tidak akan bisa bermain. Untuk itu, peserta seleksi harus mempersiapkan diri dengan belajar sebaik-baiknya, dan membuang jauh-jauh anggapan bahwa bisa lolos menjadi CPNS karena sudah dititipkan.

Hal itu ditegaskan oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur (SDMA) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Setiawan Wangsaatmadja. Dijelaskan, kerahasiaan soal CPNS 2018 terjamin dengan pengamanan yang ketat dan berlapis. Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS 2018 telah memiliki puluhan ribu bank soal yang dienkripsi dan dikunci oleh tiga lembaga negara.

”Pengamanan dilakukan berlapis. Seleksi ini sangat transparan, dan lepas dari intrik-intrik. Untuk membuka, harus dilakukan oleh tiga lembaga tersebut, tidak bisa hanya oleh satu instansi. Misalnya, Kementerian PANRB sebagai salah satu pemegang kunci, tidak bisa membuka soal itu sendiri, tetapi harus bersama dengan instansi pemegang kunci lainnya. Kami menjaga kerahasiaan soal dengan sistem ini sudah teruji,” jelas Setiawan beberapa waktu lalu di Jakarta.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan