PSSI resmi menghentikan kompetisi Liga 1 2018 di tengah jalan. Itu dilakukan setelah Menpora Imam Nahrawi meminta PSSI dan BOPI untuk melakukan evaluasi pasca insiden tewasnya seorang suporter di Bandung.
Pelatih Persib Bandung Roberto Carlos Mario Gomez, menilai penghentian tersebut justru akan menimbulkan effect Indonesia kembali kena hukuman.
“Bagaimana pun kompetisi harus jalan, diselenggarakan sampai tuntas. Sesuai dengan kalender FIFA dan AFC. Jika tidak, maka bukan tak mungkin Indonesia akan kembali dihukum oleh induk sepakbola di dunia tersebut,” kata Gomez seperti dikutif dari laman simamaung.com.
Termasuk kata Gomez, jika liga dihentikan sementara. Hal itu akan berpengaruh pada kompetisi yang selesai setelah Desember. Lebih parahnya hal itu juga akan berpengaruh pada jatah tim Indonesia di kompetisi antarklub Asia.
”Jika kamu memulai kompetisi kamu harus menyelesaikannya. Kamu tidak bisa menghentikannya karena di FIFA ini selesai Desember. Jika ini tak selesai maka nanti tidak bisa bermain di AFC Cup. FIFA pasti bilang tidak. Karena mereka juga pasti akan bertanya alasannya. Masalah ini tidak bisa liga menghentikan begitu saja, ada FIFA yang punya aturan. Bukan peraturan Indonesia tapi FIFA,” lanjutnya.
Saat putusan PSSI ini dikeluarkan, Persib tengah memimpin klasemen sementara dan unggul 6 poin dari pesaing terdekatnya. Kans Persib untuk jadi juara dan meraih jatah satu tiket ke kompetisi mancanegara pun sangat terbuka. Gomez tidak setuju jika jerih payah timnya sirna karena kompetisi dihentikan.
”Saya tahu kejadian kemarin sangat buruk. Bukan hanya untuk kita tapi di tempat lain. Tapi menghentikan liga itu sangat buruk. Karena ada polisi yang sudah mengamankan, selesai. Polisi sudah ambil pelakunya bukan? Itu kriminal bukan sepak bola,” ujarnya.
Manajer Persib, Umuh Muchtar berharap tidak ada hukuman yang diterima oleh Persib. Karena kejadian pengeroyokan terhadap Haringga Sirla terjadi di luar stadion. Selain itu jalannya pertandingan dan hubungan dari pemain serta official kedua tim pun tetap berjalan baik meski sempat saling bertarung selama 90 menit.
”Belum (ada sanksi), semua harus mengkaji karena ini di luar dugaan. Semuanya juga bersahabat baik itu pemain dan manajer, setelah pertandingan juga bersalaman. tidak ada masalah,” katanya.