CIANJUR – Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur, mendorong anak-anak di tatar Santri untuk bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Hal itu dilakukan untuk menekan tindak human trafficking atau perdagangan manusia terhadap perempuan di Cianjur.
Wakil Ketua P2TP2A Kabupaten Cianjur, Yeni Nuraeni Muchtar, menuturkan, pendidikan bisa membuat generasi Cianjur ke depan memiliki nilai jual lebih untuk bekerja, namun bukan sebagai pekerja informal melainkan sebagai tenaga ahli. Dengan begitu tak ada lagi kasus trafficking dengan berkedok pemberangkatan tenaga kerja di sektor informal.
“Makanya saya tekankan pada tiap sosialisasi ke sekolah terkait pemberdayaan dan anak, mereka harus berpendidikan agar tingkat pekerjaan yang nantinya didapat juga akan menentukan. Itu kuncinya,” kata Yeni kepada Cianjur Ekspres, belum lama ini.
Menurutnya, pembangunan karakter juga penting, sebab tidak sedikit dari mereka yang dijadikan korban trafficking lantaran mengejar gaya hidup. Dengan penghasilan instan mereka bisa membeli barang yang tengah tren atau diinginkan.
“terkadang ada juga yang seperti itu, karena mengikuti gaya hidup mereka cari secara instan untuk mendapatkan uang. Akhirnya terbujuk para oknum yang memanfaatkan kondisi, sehingga ujungnya menjadi korban trafficking,” ucapnya.
Dia menambahkan, warga Cianjur yang belum mendapat pekerjaan sebenarnya bisa membuka lapangan kerja dengan berwirausaha. Hal itu akan lebih menghasilkan meskipun harus secara bertahap dan itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan peluang yang ada.
“Harusnya saat ini bagaimana berpikir untuk wirausaha dan membuka lapangan kerja. Tapi kembali lagi, dengan pola pikir ingin serba instan untuk memenuhi gaya hidup jadi milih jalur yang rawan tersebut. Kami harap generasi Cianjur ke depan bisa lebih berpendidikan untuk menekan kasus trafficking,” pungkasnya. (bay/yhi)