PURWAKARTA – Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi menjamin tidak ada perpecahan di tubuh Golkar jelang Pilpres 2019. Menurut dia, Golkar tetap solid untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
”Gak ada problem di Golkar mah, tetap solid dukung Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf,” kata Dedi usai beri’tikaf di Masjid As Salaf, di Kampung Ciganea, Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, kemarin (27/8).
Meski begitu, Mantan Bupati Purwakarta tersebut tidak menampik terjadinya dinamika di tubuh internal partai. Akan tetapi, dia memastikan bahwa dinamika tersebut hanya bersifat pemikiran, bukan gerakan yang terstruktur.
”Itu mah da dinamika politik biasa, hanya dinamika pemikiran di internal Golkar. Jadi, saya pastikan itu bukan gerakan,” ujarnya.
Dinamika yang dimaksud Dedi tidak terjadi tanpa sebab. Menurut dia, Golkar saat ini tengah kesulitan membangun dampak elektoral dari dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf.
Fenomena ini kata dia, harus disikapi secara serius oleh seluruh jajaran partai dari pusat sampai daerah. Pasalnya, salah satu lembaga survei merilis hasil survei yang menyebut Golkar hanya akan meraih 7,8 persen suara di Pileg 2019 mendatang.
”Fokusnya harus menaikan elektabilitas partai. Menurut lembaga survei, ada di angka 7,8 persen,”katanya.
Menurut Dedi, Golkar tidak mendapatkan insentif elektoral dari Pilpres 2019. Jokowi menambah nilai elektoral untuk PDIP, Kiai Ma’ruf menambah nilai elektoral PPP dan PKB. Sementara nilai elektoral Partai Gerindra terkatrol pasangan Prabowo-Sandi.
Sebagaimana diketahui, dua tokoh kombinasi militer-pengusaha tersebut berasal dari partai berlambang kepala burung garuda itu.
”Akibat pencalonan Pak Jokowi kan PDIP diuntungkan. Pak Prabowo dan Pak Sandi menguntungkan Gerindra. Ada Kiai Ma’ruf yang menambah nilai elektoral PPP dan PKB. Karena itu untuk Golkar, kini fokusnya untuk elektabilitas partai,” ucapnya.
Secara teknis, Dedi mengatakan seluruh stakeholder Partai Golkar tengah fokus memenuhi keinginan publik. Artinya, tidak lagi mendompleng isu Pilpres 2019.
”Komitmen dukungan kita secara penuh sudah disampaikan dan kita laksanakan. Di sisi lain, kita harus mampu membaca keinginan publik agar elektabilitas Partai Golkar terus meningkat,” katanya. (bon/ign)