NGAMPRAH– Pemkab Bandung Barat masih kesulitan untuk mewujudkan jalan mantap 100 % di seluruh wilayah di Bandung Barat. Hal itu dikarenakan persoalan kurang maksimalnya ketersedian anggaran untuk infrastruktur. Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Dadang Mohamad Masoem membenarkan bila porsi anggaran untuk infrastruktur masih jauh dari harapan. Sebab, biaya perbaikan atau pemeliharaan jalan tidak murah.
“Memang untuk mewujudkan jalan kondisi baik sampai 100 persen itu membutuhkan anggaran yang besar. Kondisi ini juga terjadi di semua kabupaten/kota bahkan provinsi sekalipun. Sementara, porsi anggaran seperti APBD ini juga harus dibagi-bagi dengan kebutuhan lainnya seperti kesehatan dan pendidikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) KBB Anugrah menambahkan, secara keseluruhan saat ini panjang jalan kabupaten di KBB mencapai 514 kilometer dari semula 518 km. Total jalan kabupaten di KBB berkurang karena empat kilometer ruas jalan ditingkatkan menjadi jalan provinsi.
Dari kondisi tersebut, yang asalnya jalan mantap baru 60 persen tahun lalu kini naik 3 persen menjadi 63 persen. Anugrah mengungkapkan, tahun ini, anggaran perbaikan jalan yang dikelola Dinas PUPR KBB hanya Rp 87 miliar. Dengan anggaran tersebut, perbaikan jalan hanya meningkat sekitar 3 persen.
Untuk periode ini perbaikan jalan tahap kedua ada 30 paket yang sudah dilelangkan. Ada juga empat paket perbaikan jalan yang sumber dananya berasal dari DAK pemerintah pusat.
“Jalan itu adalah Batujajar-Pangauban, Cipatik-Nyalindung, Tagog Apu-Selakuning, dan Jalan Jambudipa-Citeureup,” ungkapnya seraya menyebutkan untuk tahap dua saat ini dalam proses lelang di ULP yang ditargetkan bisa selesai dalam waktu dekat dan mulai dikerjakan di lapangan. (drx)