Bagi dia, Terpilihnya Nath The Lions sebagai salah satu wujud apresiasi kepada band dengan prestasi terbaik di gendrenya. Bahkan kemampuannya mampu diakui oleh siapa pun.
“Kita mengajak band bukan dari kota besar saja, melainkan dari daerah,” tambahnya.
Satria menegaskan, DCDC tidak menerima band dengan karya duplikat. Sehingga, tuntutan kreativitas dan origininalitas menjadi dasar utamanya. Tak hanya itu, pengemasan band dan warna lagu (walau satu aliran) harus memiliki ciri khas.
“Kita ingin memperkenalkan sosok musisi dengan karyanya, mereka mempromosikan single atau album di DCDC dengan format unik yaitu Pengadilan Musik,” tukasnya.
Di bagian lain, Nath sang vokalis menyebut, dia disatukan dengan reggae karena takdir. Dia mengaku, mulai interest terhadap musik reggae sejak 1995 sampai sekarang.
Menurut Nath, banyak tantangan dalam mendalami hobinya di reggae. Karena, lanjutnya, banyak image negatif yang tanpa disadari melekat, contohnya seks, narkoba, ganja dan sebagainya.
“Kami patahkan semua image negatif dengan karya yang positif, perilaku yang baik serta prestasi yang cemerlang,” tandasnya.
Disinggung soal Bismillah Alhamdulilah, Nath mengaku terinspirasi rekannya yang menyambi sebagai driver online. “Jadi Ketika mereka keluar dari rumah, dengan jaket hijaunya mereka bilang Bismillah. Dan pulang mengucap Alhamdullah di tengah sulitnya keadaan,” tandasnya lagi. (rie)