Lakukan Sidak Ke Cisirung

DAYEUHKOLOT – Tim Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman yang diwakili Staf Menko Kemaritiman, Kepala Bidang Pendidikan Rofi Alhamid, beserta Rombongan lakukan sidak ke IPAL Komunal Cisirung yang di kelola oleh PT. Mitra Citarum Air Biru (MCAB) di Jalan Cisirung, Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Kamis (2/8). Sidak pun didampingi Dansektor 7 Kolonel Kav Purwadi dan Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajad.

Menurut pantauan, Tim sidak langsung melakukan pengecekan Alat IPAL yang berada di PT. MCAB bersama perwakilan dari Perusahaan, Luki Candra Dinata dan Nur Setiawan guna melihat alat IPAL baru dan sekaligus memantau perbaikan yang sedang dilakukan pasca ditutupnya saluran pembuangan limbah industri, IPAL komunal tersebut pada pekan lalu.

Rofi Alhamid mengatakan, pihaknya menegaskan supaya para pelaku industri dapat mengelola limbah dengan baik melalui IPAL-nya sebelum dibuang ke sungai Citarum. Sedangkan untuk PT. MCAB, lanjutnya, yang baru menerima pengelolahan IPAL Komunal setahun lalu dari 24 pabrik diwilayah Cisirung, sudah berupaya memperbaiki dan berinvestasi mesin Solve Air Foltation (DAF) setelah di cor seminggu lalu. “Hal ini sudah diterapkan di Perpres No.15 Tahun 2018,” ujar Rofi.

Menurutnya, segala upaya tetap dalam pengawasan dan dipelajari baik kejelasan aset IPAL Komunal, proses hibah, perlu tidaknya proses revitalisasi, peningkatan kapasitas pengelolahan limbahnya dan lain-lain, yang tujuannya untuk percepatan perbaikan sungai Citarum.

“Satgas Citarum Harum dari TNI mendorong percepatan tersebut, agar seluruh komponen terkait dapat kembali berfungsi sebagaimana yang diamanahkan Perpres No 15 th 2018 mengawal, mengawasi secara terus-menerus,” terangnya.

Kolonel Kav Purwadi menjelaskan, setelah melakukan penutupan saluran pembuangan limbah, pihaknya terus melakukan pemantauan dan selalu mendapatkan laporan dari Dansubsektor Kelurahan Pasawahan Serka Aep Saepudin dan Danki satgas sektor 7 Kapten Czi Nurkamal, mengenai perkembangan yang terjadi di lapangan.

“Informasi terakhir IPAL sedang dalam rangka perbaikan, dan sekarang beberapa upaya sedang dilakukan, kemarin sudah dilakukan Trile DAF baru 3.500 kubik, dan ada laporan hasilnya sudah bagus setelah 8 hari di tutup, sehingga ke 24 pabrik tidak produksi, karena IPAL-nya sedang dalam perbaikan,” terangnya.

Tinggalkan Balasan