Karta Kampung Cieter Budidayakan Lebah

BANDUNG – Perum Perhutani mengapresiasi Karang Taruna (Karta) Mekar Bhakti di Kampung Cieter, Desa Mekar Wangi, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat yang membudidayakan lebah madu di petak 55 kepala resort pemangkuan hutan (KRPH), BKPH, Tambak Ruyung Timur.

Asisten Perhutani (Asper) Tambak Ruyung Timur, Soip mengatakan, Karta Kampung Cieter yang pernah menjadi karang taruna teladan se-provinsi Jawa Barat 2012 lalu melakukan pemberdayaan dengan budidaya lebah madu.

“Mereka itu, membudidayakan lebah madu jenis api yang merupakan program pemberdayaan. Rencana bisa dikembangkan menjadi wisata edukasi lebah,” kata Soip kepada wartawan di Ciwidey, kemarin (1/8).

Menurutnya, pemilihan petak 55 sebagai tempat budidaya karena di lokasi tersebut terdapat pohon kalianda yang merupakan pakan lebah. Bahkan, sejak lama Karta Kampung Cieter sudah jatuh bangun sejak 2012 membudidayakan lebah.

Dirinya mengatakan, budidaya yang dilakukan para pemuda bertujuan mendidik pemuda agar kreatif dan memiliki aktivitas produktif serta mengurangi pengangguran.

’’Budidaya lebah madu jenis api ini memiliki prospek yang cerah dan menjanjikan,’’ucap dia.

Dia menuturkan, saat ini permintaan terhadap madu di pasar cukup tinggi. Bahkan, dari madu yang sudah ada saat ini belum memenuhi kebutuhan masyarakat. “Lebah disini sudah menghasilkan madu cuma tahapnya masih belajar pengembangan,” ungkapnya.

Soip menambahkan, pada awal Juli 2018 Karta Kampung Cieter mendapat kunjungan dari Kementerian Desa yang dipimpin saat ini oleh Menteri, Eko Putro Sandjojo. Katanya, bagi asper Perhutani budidaya lebah sangat menguntungkan karena tidak merusak tanaman.

Sementara itu, peternak lebah madu Karta Kampung Cieter, Deby mengungkapkan budidaya lebah madu sudah dirintis sejak 2012. Namun, karena terdapat hambatan sempat vakum disebabkan faktor tanaman sayuran.

Soip menambahkan, budidaya lebah madu Karta menjadi pilot projek percontohan dari universitas asal Jerman dan Universitas Padjajaran. Tidak hanya itu, seringkali ada kunjungan dari Perancis, Jerman dan IPB yang ingin mengetahui budidaya lebah madu.

“Budidaya lebah madu di luas 200 tumbak sudah menghasilkan tapi belum banyak lebah tergantung pakannya. Kita perlu suport dari Perhutani soal pengawasan dari tanaman sayuran di hutan karena musuh lebah, pestisida dan kimia,” pungkas Soip. (rus/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan