PANGANDARAN – Sesuai perkiraaan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak gelombang tinggi menghantam pantai Selatan Jawa kemarin (25/7). Di beberapa daerah, dilaporkan terjadi kerusakan rumah dan bangunan.
Gelombang tinggi menghantam sepanjang wilayah pesisir Pangandaran sejak Selasa malam (24/7). Ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena mengatakan gelombang tinggi diperkirakan mencapai puncaknya pada 24-25 Juli 2018.
”Sesuai informasi dari BMKG, gelombang tinggi akan mencapai puncaknya hari ini (kemarin, Red). Untuk besok (hari ini) diprediksi juga akan terjadi namun lebih landai,” jelasnya, kemarin (25/7).
Lanjut dia, gelombang tinggi terjadi di beberapa wilayah seperti Pantai Pangandaran, Batu Hiu dan Pantai Madasari Kecamatan Cimerak. ”Namun yang terparah terjadi di kawasan Batu Hiu, dimana ombak naik hingga ke jalan raya mengakibatkan benteng penahan ombak jebol, pepohonan roboh dan warung milik warga terendam air laut,” jelasnya.
Pihaknya mengaku sudah mengeluarkan peringatan terkait ancaman gelombang tinggi tersebut kepada warga sejak 10 hari lalu. ”Kami sudah memperingatkan kepada warga khususnya yang tinggal di pesisir untuk lebih waspada, sesuai dengan informasi yang disampaikan BMKG,” jelasnya.
Dia pun tidak menganjurkan nelayan melakukan aktivitas mencari ikan di laut. ”Sementara tranportasi laut juga tidak diperkenankan melakukan aktivitas, karena ketinggian gelombang diperkirakan mencapai 4 meter,” terangnya.
Tokoh masyarakat Batu Hiu, Rangga, 40, mengatakan air laut sempat naik ke jalan raya pada pukul 08.00 Rabu (24/7). Warga pun panik. ”Pasca bencana tsunami, baru kali ini ombak sampai naik ke jalan raya seperti itu,” ujarnya.
Menurut dia, gelombang tinggi memang kerap terjadi saat memasuki pancaroba atau peralihan musim, namun tidak pernah sampai seperti itu. ”Kalau dulu tidak pernah ombak naik sampai ke darat,” tandasnya.
Pemerintah Kabupaten Pangandaran langsung melakukan rapat koordinasi menindaklanjuti kerusakan yang diakibatkan oleh gelombang tinggi di seluruh wilayah Kabupaten Pangandaran.
Sekda Pangandaran Mahmud SH MH mengaku sudah mengumpulkan pimpinan SKPD dan camat untuk memantau serta mendata kerusakan. ”Sebab ada beberapa kerusakan, dan itu sudah kita ditindaklanjuti,” jelasnya kepada Radar kemarin.