NGAMPRAH– Pemkab Bandung Barat menjamin ketersedian listrik untuk operasional pelayanan di lingkungan Pemkab akan berjalan normal. Hal itu setelah mesin genset berkekuatan 1 megawatt (MW) yang sudah lebih dari tiga tahun tidak dipergunakan kini diperbaiki dan sudah mulai berfungsi.
Demikian diungkapkan Kabag Perlengkapan Setda KBB Deni M. Syukur di Ngamprah, kemarin. “Sehingga ketika terjadinya listrik mati, kini sudah mulai teratasi,” katanya.
Deni mengungkapkan, genset itu sebenarnya sudah lama ada namun karena kendala teknis maka baru bisa digunakan. Kekuatan mesin itu sekitar 1.250 KW atau 1 MW lebih, sehingga dengan kekuatannya bisa meng-cover seluruh gedung SKPD ketika terjadi listrik padam. Electrical mechanic di gedung A, B, dan C, seperti AC, lift, dan fasilitas lainnya pun bisa terpenuhi. “Karena ketika listrik mati kita kan tidak tahu waktunya sehingga persiapan antisipasinya harus dilakukan,” terangnya.
Hanya saja untuk pasokan listrik ke gedung Setda ketika terjadi listrik padam, masih belum bisa karena jaringannya belum ada. Sehingga ke depan harus dikoordinasikan dengan dinas terkait bagaimana pasokan genset ini bisa juga meng-cover ke gedung Setda. Sebab, selama ini persoalan listrik padam di kantor pemkab sering terjadi sehingga membuat peralatan elektronik rusak.
Selain mempercepat rusaknya perangkat elektronik seperti komputer, laptop, dan lain-lain, persoalan sering matinya listrik juga menghambat pelayanan, khususnya di dinas-dinas yang berhubungan dengan pelayanan publik seperti Disdukcapil. “Apalagi pelayanan publik seperti e-KTP kan sangat dibutuhkan pasokan listrik,” terangnya.
Dia mengakui, pemeliharaan genset ini memang tidak ringan. Dengan kapasitas pasokan listrik hingga 1 MW lebih maka BBM jenis solar yang dibutuhkan mencapai 5.000 liter. Genset ini harus tetap dipanaskan setiap seminggu selama 15 menit sekali, meskipun tidak ada gangguan listrik. Setiap dipanaskan 15 menit konsumsi BBM solar yang dihabiskannya mencapai 300 liter.
Kepala Disdukcapil KBB Wahyu Diguna mengakui selama ini persoalan listrik yang sering kali tiba-tiba mati di dinasnya menimbulkan persolan baru, seperti banyaknya komputer yang rusak, server untuk pencetakan KTP-el mudah rusak, serta data-data masyarakat yang hilang karena belum sempat di-save. Sejak lama dia meminta agar ada genset yang bisa mem-back up langsung ketika listrik padam sehingga pelayanan bisa terus berjalan. “Yang terpenting buat kami itu pasokan listrik aman. Karena pelayanan kepada masyarakat bisa aman,” tandasnya. (drx)