NGAMPRAH– Untuk memastikan kualitas pengolahan limbah di setiap pabrik sudah mentaati aturan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap delapan perusahaan yang diduga membuang limbah ke Sungai Citarum.
Kedelapan perusahaan tersebut, yaitu PT Senayan Sandang Makmur, PT Sinar Baskara Sejati, PT Hero Sekawan, PT Kencana Fajar Mulia, PT Central Texindo, PT Victory Pan Multitex, PT CGNP Mills, dan PT Daya Mekar Tekstindo. Kedelapan perusahaan ini telah menandatangani pakta integritas untuk memperbaiki pengolahan limbah dalam 3-4 bulan.
Sidak pertama dilakukan ke PT Central Texindo dan kedua ke PT Kencana Fajar Mulia di Batujajar. Petugas dari DLH KBB dan tim Laboratorium Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung mengambil sampel limbah pada outlet dan outpool untuk kemudian diperiksa di laboratorium.
Pantauan di lokasi, pengolahan limbah di PT Central Texindo sudah menunjukkan perbaikan. Warna air pada outlet dan outpool tampak lebih jernih dan tidak berbau. Sementara itu, kadar PH menunjukkan angka 7,6 yang berarti normal.
Kepala Bagian Umum PT Central Texindo Roy Kurniawan mengungkapkan, setelah diberikan waktu tiga bulan oleh pemerintah, pihaknya langsung melakukan perbaikan sesuai dengan arahan dari pemerintah. Upaya yang sudah dilakukan mulai dari memperbaiki limbah dengan membangun tambahan 1 unit menara pendingin (cooling tower) untuk mendinginkan suhu limbah. “Kami juga tambahkan obat pembersih limbah agar buangan akhirnya tidak di atas baku mutu,” ujarnya.
Roy mengaku, pihaknya berupaya keras memperbaiki pengolahan limbah sejak menandatangani pakta integritas tiga bulan lalu. Meski belum optimal, pengolahan limbah di perusahaannya itu terus diperbaiki.
“Ini tanggung jawab kami juga kepada lingkungan sekitar. Jangan sampai kepentingan bisnis jadi mencemari lingkungan,” katanya.
Sementara itu, kondisi limbah di PT Kencana Fajar Mulia masih keruh dan berbau. Namun, kadar PH menunjukkan angka 7 yang berarti masih dalam batas wajar. Kepala Bagian Umum PT Kencana Fajar Mulia, Sumarman mengaku sudah berupaya memperbaiki pengolahan limbah. Bahkan, dia mengaku mengecek limbah setiap hari di laboratorium perusahaan. “Yang jelas, kami berupaya semaksimal mungkin memperbaiki limbah, bila masih tidak sesuai dengan aturan, silahkan tutup saja,” katanya.