”Apakah aturan itu cukup atau tidak, tentu terus dievaluasi. Yang dikhawatirkan adalah, prinsip keadilan ini persentasi khusus. Jadi rata, itu bahaya,” ujarnya.
Kemudian sistem zonasi. Kenapa zonasi menjadi sedemikian penting, menurut Emil, karena itu bagian dari cita-cita. ”Cita-citanya adalah, di mana pun anak Kota Bandung sekolah, sekolahnya sama. Tidak ada yang favorit,” tegasnya.
Untuk mengejar cita-cita itu tentu banyak tantangan. Bagaimana meningkatkan kualitas guru. Semua rata, baik guru di kota atau pinggiran. Poinnya, guru juga wajib meng-upgrade pengetahuan agar memenuhi persyaratan tersebut.
”Kan syariat Islamnnya juga, belajarlah sampai ke liang lahat. Berarti semua elemen di sekolah harus banyak belajar,” jelasnya.
Emil menegaskan, suatu hari, guru itu bukan lagi pemberi ilmu. Tapi menjadi sosok pemberi nilai-nilai kehidupan. ”Sebab, ilmu sekarang bisa lebih mudah diperoleh di komputer. Nilai akhlakul karimah juga juga sama pentingnya. Ini juga yang harus diberikan para guru,” pungkasnya. (mg1/rie)