BANDUNG – Rilis hitung cepat (quick count, Red) Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan mayoritas lembaga penyelenggara quick count. Menempatkan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) jadi jawara dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat periode 2018-2023.
Kendati belum ditetapkan sebagai pemenang berdasarkan penghitungan manual oleh KPU, Aceng HM Fikri yakin pasangan yang diusung partainya menjadi kampiun.
Anggota DPD RI utusan Jawa Barat yang kini juga menjadi ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat itu menilai, kemenangan Rindu merupakan kemenangan masyarakat yang menghendaki Jawa Barat lebih maju.
”Sebagai perwakilan rakyat Jawa Barat di pemerintahan pusat saya berharap pasangan Rindu dapat menjalankan amanah dan mewujudkan harapan rakyat untuk Jawa Barat lebih unggul,” kata Aceng kemarin (5/7).
Jawa Barat, lanjut Aceng, tidak saja strategis dari sisi politis, tetapi juga menjadi representasi Indonesia dalam segala aspek budaya, sosio-ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup bahkan keamanan.
”Sehingga penting menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi terpenting dan juara bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa datang,” ujarnya.
Menurut Aceng, kemenangan pasangan Rindu menjadi harapan baru bagi penataan Jawa Barat lebih maju. Dengan pengalaman keduanya sebagai pemimpin daerah, diyakini memberikan efek positif bagi agenda pembangunan nasional yang telah dicanangkan Presiden Jokowi dalam nawacita.
”Keselarasan pembangunan menjadi kata kunci dalam mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dan merata, sebab tidak sedikit pembangunan di daerah kurang sejalan dengan pemerintah pusat, dan ini menjadi ganjalan terwujudnya Indonesia yang adil dan makmur,” terangnya.
Lebih jauh Aceng melihat, kemenangan pasangan Rindu di Pilgub Jabar menjadi modal cukup baik untuk kembali memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2019 yang akan datang. Kendati demikian, dirinya berharap, partai-partai pengusung Rindu tidak larut dalam eufhoria kemenangan, dan harus segera berkonsolidasi untuk menghadapi kontestasi 2019 yang akan datang.
”Jika Pilkada serentak 2017 lalu adalah memanaskan mesin politik, maka pilkada 2018 ini sesungguhnya adalah setengah perjalanan untuk memenangkan Jokowi periode kedua. Karenanya tidak ada lagi waktu untuk berleha, harus terus bekerja dan bekerja,” ucap Aceng.