Perlunya Perencanaan Karir dalam Mengangkat Guru sebagai Kepala Sekolah

Dilihat dari sudut pandang individu, pendidikan merupakan usaha untuk membimbing dan menghubungkan potensi individu. Sementara dari sudut pandang kemasyarakatan, pendidikan merupakan usaha pewarisan nilai-nilai budaya dari generasi tua ke generasi muda agar nilai-nilai budaya tersebut tetap terpelihara. Miris rasanya kalau tata kelola sumber daya pendidikan dilakukan hanya atas dasar kepentingan transaksional kapitalistik untuk kepentingan politik. Pada saat kita meyakini bahwa transfer nilai-nilai budaya yang paling efektif adalah melalui proses pendidikan, bagaimana mungkin  pengembangan potensi individu dan pewarisan nilai-nilai budaya akan berjalan baik bila tata kelola SDM-nya juga tidak baik?

Dalam masyarakat modern, proses pendidikan tersebut didasarkan pada suatu sistem yang sengaja dirancang sebagai program pendidikan secara formal. Oleh sebab itu, dalam penyelenggaraannya dibentuk lembaga sekolah. Nah dalam posisi strategis pendidikan formal (sekolah) inilah penempatan kepala sekolah yang dilakukan dengan menafikan kepatutan dan etika dalam pelaksanaannya sangat wajar menimbulkan kecurigaan dan tendensius melahirkan konflik horizontal sesama kepala sekolah  mengingat peran strategis kepala sekolah sebagai manajer sekaligus agen perubahan rawan dan potensial menjadi lokomotif kepentingan politik yang dapat  ditumpangi oleh kepentingan oknum pejabat tertentu.

Agar tidak ada kecurigaan sebaiknya ada proses perencanaan peta karir guru yang akan diberi  tugas sebagai kepala sekolah. Dalam manajemen karir dikenal adanya Perencanaan Karir Individual Pegawai. Bagi guru, perencanaan karir di tingkat sekolah tidak akan dianggap penting bila tidak ada sangkut-pautnya dengan karir si guru tersebut baik secara fungsional maupun hak dan peluangnya untuk menjadi kepala sekolah. Karena itu, perencanaan karir ditingkat sekolah harus bisa “ diterjemahkan” menjadi perencanaan karir di tingkat individu guru.

Kita ketahui bersama bahwa perjalanan karir seorang guru dimulai sejak dia masuk ke sebuah sekolah, dan berakhir ketika ia berhenti bekerja di sekolah itu. Dan hal ini berlaku bagi siapapun yang bekerja di sekolah tersebut, dari pegawai di tingkat yang paling rendah sampai ke tingkat pimpinan yang paling tinggi. Guru baru akan keluar dari sekolahnya  manakala mendapat promosi menjadi kepala sekolah atau  mutasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan