Ribuan kendaraan terjebak antrean panjang di ruas Tol Palimanan-Kanci (Palikanci), Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Arus kendaraan yang didominasi roda empat pribadi, terpaksa hanya bisa berjalan merayap dengan kecepatan 20 Kilometer per jam.
Selain karena tingginya jumlah kendaraan, antrean juga disebabkan penyempitan jalur di exit Tol Tegalkarang. Pantauan JawaPos.com, arus kendaraan pun sesekali tersendat dan hanya bisa berjalan merayap dengan kecepatan maksimal 20 Km per jam.
Penyebab antrean panjang pun akibat adanya antrean loket transaksi pintu keluar Tol Tegalkarang yang menyebabkan lajur kendaraan yang semula tiga jalur, menjadi dua lajur. Sejumlah petugas tim urai dari Satlantas Polres Cirebon terus berupaya mengurai kendaraan agar tidak terus memanjang.
”Pengendalian arus kendaraan di Tol Palikanci dan Tol Cipali terus dilakukan petugas. Diprediksi akan terjadi lonjakan lagi hingga malam nanti (kemarin, Red.),” ujar Kasatlantas Polres Cirebon, AKP Ahmat Troy Aprio.
Dia mengatakan, jumlah kendaraan yang masuk dari Tol Palikanci menuju Tol Cipali tercatat 30.153 kendaraan ke arah Jakarta. Sementara dari arah sebaliknya, kendaraan dari Jakarta menuju arah Jawa tercatat sebanyak 5.123 kendaraan.
”Kemungkinan akan dilakukan sistem satu arah bisa dilakukan kembali, bila lonjakan kendaraan di Tol Palikanci dan Cipali terus meningkat,” paparnya.
Hal sama juga terjadi di tol Jakarta-Cikampek (Japek) pada H+5 mengalami kepadatan volume kendaraan. Untuk mengurai kemacetan menurut Customer & Employee Relations Manager PT Jasa Marga, Faiza Riani, pihaknya melakukan sistem contraflow sepanjang 32 kilometer, mulai dari Karawang hingga Cikarang Utama.
”Sesuai diskresi Kepolisian, Jasa Marga memberlakukan contraflow, mulai dari Km 61 sampai dengan Km 29 pada pukul 10.25 WIB,” ujar Faiza.
Hal tersebut, menurutnya dilakukan agar kepadatan di tol Japek 66 atau simpang Dawuan, Karawang segera mencair dan tidak menghambat laju kendaraan.
Selain itu, diharapkan juga dapat memecah kepadatan di tiga rest area Jalan Tol penghubung ibukota dengan Karawang arah Jakarta.
Faiza menyebut, Rest area yang dikhawatirkan mengalami kepadatan itu yaitu di Km 62, Km 52 dan Km 42. ”Serta mengurai kepadatan di saat penyempitan lajur yang menyempit atau bottleneck di Km 47 hingga KM 46,” ucapnya.