Tinggal Menunggu Kesiapan Kemenag

Sementara itu Kementerian Agama (Kemenag) sampai tadi malam belum bisa me­mastikan apakah bandara Kertajati bakal menjadi em­barkasi atau embarkasi an­tara. ’’(Saya, red) belum tahu informasinya,’’ kata Kepal Biro Humas, Data, dan Infor­masi Kemenag Mastuki.

Sebelumnya Mastuki men­jelaskan bahwa penggunaan bandara anyar di Majalengka itu butuh pertimbangan atau tanggapan dari Kemenhub. Bulan lalu Kemenhub sudah berkirim surat berisi tanggapan tentang pengoparasian ban­dara Kertajati untuk misi haji.

Kemenag sendiri memiliki sejumlah pertimbangan dalam menetapkan bandara Kerta­jati sebagai embarkasi haji. Seperti harus ada asrama haji sebagai transit jamaah sebelum diterbangkan ke Saudi. Biasanya jamaah isti­rahat di asrama haji selama 1×24 jam. Selain beristirahat, juga dilakukan pemeriksaan dokumen keimigrasian di asrama haji.

Sejatinya saat ini ada asrama haji Watubelah di wilayah Cirebon. Tetapi sudah lama tidak digunakan. Informasinya asrama haji Watubelah dija­dikan kampus ITB Cirebon untuk sementara.

Ada skenario jamaah haji tetap menggunakan asrama haji Bekasi. Tetapi jarak an­tara asrama haji Bekasi ke bandara Kertajati cukup jauh. Lebih dekat jarak tempu­nya ke bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tang­erang. (jun/wan/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan