Unpar Ngabuburit Bareng Guru se-Bandung Raya

BANDUNG – Untuk memupuk tali silaturahmi, Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) mengundang Ngabuburit dan Buka Bersama 2018 puluhan guru dari 80 sekolah se-Bandung Raya, di Hotel Grandia Bandung, Jumat (25/5). Kegiatan juga menjadi ajang mempererat kerjasama antara Unpar dengan mitra sekolah.

Rektor Unpar Mangadar Situmorang, Ph.D mengatakan, sengaja mengundang para guru se-Bandung Raya untuk hadir dalam ngabuburit dan bersama. Terlebih umumnya para guru yang diundang merupakan umat muslim. Di samping itu, kata dia, sebagai lembaga pendidikan tinggi, Unpar wajib menjalin komunikasi dengan mitra sekolah untuk input ke depan.

”Ini menjadi ajang silaturahmi insan pendidikan. Tahun-tahun sebelumnya juga sempat digelar,” ungkap  tutur Mangadar di sela-sela acara.

”Berkaitan dengan Ramadan, tentu Unpar juga memiliki semangat toleransi menjadi hal yang mendasar untuk mendukung plurarisme dan toleransi di masyarakat,” sambungnya.

Kendati tidak seiman, kata dia, bukan berarti Unpar ditujukan hanya untuk mahasiswa nasrani. Dia menegaskan, Unpar didirikan untuk semua orang. Ditujukan tanpa melihat Ras dan golongan. Makanya acara ngabuburit dan buka bersama itu pun diisi tausiyah sebagai bentuk penghormatan kepada umat muslim di Unpar. ”Jati diri Unpar terbuka dan sangat mendukungan nasionalitas dan kerukunan beragama,” ungkapnya.

Di bagian lain, Unpar perlu memaparkan informasi kepada sekolah-sekolah di Bandung Raya. Sebab, hingga saat ini Unpar menjadi salah PTS terbaik di Indonesia.

”Berdasarkan statistik, sebanyak 60 persen mahasiswa Unpar memang masih didominasi dari Jawa Barat. Sebanyak 25 persen dari Jakarta dan sisanya tersebar di daerah,” urainya.

Unpar, kata dia juga menjadi satu dari tiga PTS terakreditasi peringkat A di wilayah IV dari total 410 perguruan tinggi se-Jabar. Kemudian, Unpar juga menempati peringkat 34 nasional dari 4.650 perguruan tinggi.

”Unpar juga masuk peringkat 17 versi QS Asia University rangkings. Semoga ke depan, prestasi tersebut harus bisa semakin ditingkatkan,” ungkapnya.

Sementara itu, pengisi tausiyah Ustad Gozali Abdillah Rahman menekankan pentingnya menjaga cinta dan kasih. Menurut dia, para dosen yang mengajar di Unpar jika mengejar dilandasi kecintaan maka akan menumbuhkan bibit mahasiswa yang berhasil di kemudian hari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan