BANDUNG – Disejumlah pangkalan, Gas 3 Kilogram (Kg) di Kota Bandung kembali mengalami kekosongan pada awal bulan Ramadan ini. dari pantauan Jabar ekspres beberapa pangkalan Gas di jalan Cikutra dan Jalan Surapati depan pasa Cihaurgelis tampak warga mengantri untuk mendapatkan gas dengan sebutan melon ini.
Menanggapi hal ini Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Eric Mohamad Atthauriq memastikan stok gas 3 kg hanya mengalami keterlambatan pengiriman. Dia memastikan stok Gas aman selama Bulan Ramadan hinggan lebaran nanti.
Eric mengakui, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pertamina Regional III dan Hiswana Migas untuk memastikan stok gas berwarna hijau tersebut tersedia dan tidak akan langka.
“Kita sudah melakukan giat fakultatif seperti pada 10 Mei dan 15 Mei kemarin,” ujar Eric saat dihubungi wartawan, kemarin (17/5).
Dia menyebutkan, pihaknya sudah melakukan ekstra droping atau penambahan alokasi regular sebesar 50 persen dari jumlah biasanya yakni sebesar 44 ribu buah. Sehingga, saat ini pasokan gas 3 kg di Kota Bandung berjumlah 132 ribu yang terdiri dari 88 ribu regular dan 44 ribu ekstra droping.
Menurut Eric kuota gas 3 kg di Kota Bandung pada tahun 2018 mencapai 87.939 Metrik Ton (MT) atau sekitar 29.313.000 tabung. Jumlah tersebut disalurkan per harinya sebanyak 88 ribu tabung atau 2,2 juta tabung per bulan.
“Kalau melihat ketersediaan stok di Kota Bandung masih aman. Tapi kalau terjadi kelangkaan seperti 3-4 tahun lalu kita siapkan operasi pasar. Tapi selama ini kita belum pernah lagi melakukan operasi pasar, tapi ekstra droping dan fakultatif,” katanya.
Dalam kesempatan itu Eric kembali mengingatkan gas 3 kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu berpenghasilan rendah dan para pelaku usaha mikro. Bahkan, para Aparatur Sipil Negara (ASN) dilarang untuk menggunakan Gas 3 Kilogram ini.
“Jadi saya berharap itu digunakan sesuai peruntukannya,” pungkas Eric. (mg3/yan)