BANDUNG – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP/MTs di Bandung Raya menemui sedikit kendala. Selain masalah sarana prasarana yang dibutuhkan masih ada yang belum memadai juga para peserta sempat kesulitan login selama lebih kurang 15 menit.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Dikdik Suranto Nugrahawan membenarkan adanya peserta UNBK yang kesulitan login. Dikdik menduga hal itu lantaran UNBK dilakukan secara serentak dan Nasional. Kendati demikian, kata dia hambatan itu tidak akan merugikan siswa. Sebabnya waktu yang dihitung mulai dari siswa mengerjakan soal.
”Ada sedikit jeda waktu, mungkin karena UNBK ini berlangsung Nasional jadi dalam waktu bersamaan login. Terhambat sekitar 15 menit, jadi saat mulai 7.30 ada jeda dulu. Tapi tidak merugikan siswa dan selebihnya lancar,” kata Dikdik saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, usai peninjauan pelaksanaan UNBK di SMP Negeri 2 Cimahi Jalan Sudirman, Senin (23/4).
Disinggung sarana prasarana pendukung UNBK, Dikdik mengklaim semua SMP/MTs di Kota Cimahi sudah Seratus persen melaksanakan. ”Pelaksanaan UNBK tahun ini semua sudah sistem komputerisasi. Untuk sekolah negeri kita usahakan semua terfasilitasi, termasuk menumpang di SMA/SMK,” tambahnya.
Menurut Dikdik, saat ini di Cimahi baru empat sekolah negeri yang mampu menyelenggarakan UNBK secara mandiri. Sementara untuk swasta sudah ada 13 sekolah. Pada 2018 ini, lanjutnya, jumlah sekolah yang melaksanakan UNBK ada 54 sekolah.
”27 sekolah menggelar UNBK secara mandiri, 27 sekolah lainnya bergabung ikut fasilitas di SMA/SMK yang ada di Kota Cimahi,” ujarnya.
Dikdik menjelaskan, total peserta UNBK tingkat SMP mencapai 7.486 siswa, MTs sebanyak 1.535 siswa, peserta paket B 288 siswa dan peserta UNBK paket C sebanyak 597 siswa. Untuk pelaksanaan UNBK berlangsung mulai Senin-Kamis (23-26/4). Dan untuk ujian susulan dijadwalkan pada 8-9 Mei 2018. ”Ada sebanyak 556 guru yang diterjunkan menjadi pengawas pelaksanaan,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan UNBK saat ini, banyak sekolah yang masih kekurangan fasilitas untuk melaksanakan ujian secara mandiri. Sehingga masih banyak sekolah yang melaksanakan ujian secara numpang.
Namun, untuk tahun yang akan datang Dikdik mengaku khusus untuk sekolah negeri pihaknya akan mengajukan anggaran untuk melengkapi fasilitas tersebut. Sehingga kedepan tidak adalagi sekolah negeri yanh UNBKnya menumpang.