Anggota Komisi I DPR RI, Rachel Maryam Sayidina tak bisa menahan derai air mata saat mendengar cerita dari Sriwanti. Dia merupakan salah seorang orang tua korban minuman keras (miras) oplosan di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
—
RACHEL menemui Sriwanti di rumahnya di Kampung Nagrog, Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Minggu (15/4) lalu. Saat berkunjung itulah dirinya merasakan betul apa yang dirasakan Sriwanti, ibu dari Sandy Rahma Fauzy, 14, pelajar kelas 2 SMP yang harus meregang nyawa di usianya yang masih sangat muda. Sandy tewas setelah keracunan akibat mengonsumsi miras oplosan.
Sandy merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, sehari-harinya mereka diurus oleh Sriwanti seorang diri karena sudah berpisah dari suaminya. Dari penuturan sang ibunda, Sandy merupakan anak yang baik dan tidak aneh-aneh. Namun karena pergaulan dan lingkungan, menyebabkan Sandy bisa kenal dengan miras.
Sriwanti menceritakan seperti apa keseharian Sandy di rumah. Sriwanti mengaku, kaget karena sehari-harinya, Sandy tergolong anak yang cukup rajin beribadah. ”Kalau di rumah kelihatan nggak ada yang aneh dari Sandy. Dia anaknya tergolong rajin salat dan beribadah di masjid. Makanya saya juga kaget dan gak nyangka,” ungkap Sriwanti sambil meneteskan air mata.
Menyimak penuturan dari Sriwanti, Rachel nampak sangat sedih dan berusaha menenangkan. Sosok kelahiran Bandung, 20 April 1980 tersebut, berharap Sriwanti lebih tabah dalam menghadapi cobaan. Dan, sebagai wakil rakyat, Rachel berjanji untuk ikut mendesak pemerintah merumuskan peraturan yang lebih bisa mempersempit ruang peredaran miras di masyarakat.
“Teteh (saya) tidak sanggup membayangkan betapa sedih dan terpukulnya ibu Sriwanti yang baru saja ditinggalkan anak pertamanya Sandy Rahma Fauzy yang baru duduk di kelas 2 SMP. Semuanya terasa bercampur aduk dalam benak teteh, tapi yang jelas teteh merasakan betul apa yang dirasakan Ibu Sriwanti,” ungkap Rachel.
”Rasa sedih bercampur marah muncul di perasaan teteh ketika bertemu dengan Ibu Sriwanti tadi. Sebagai seorang ibu yang memiliki anak yang usianya hampir sama dengan Sandy. Teteh ikut membayangkan dan merasakan betapa sedihnya perasaan seorang ibu yang kehilangan anaknya untuk selama-lamanya,” sambung sosok yang pernah membintangi sejumlah film layar lebar tersebut.