BANDUNG – Dinas Pendidikan Jawa Barat mengklaim sekolah SMA terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) SMK lebih baik daripada homeschooling. Sebab, Kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat, Ahmad Hadadi SMA terbuka dan PJJ merupakan sekolah formal dengan format kelas informal atau bisa menyesuaikan sesuai dengan peserta didiknya.
”Terutamanya dari aspek legalitas kelulusannya (ijazah) yang sama seperti sekolah reguler sehingga memudahkan para siswa melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi,” tutur Hadadi di sela acara Media Gathering di Villa Lemon Jalan Holtikultura Lembang Bandung, kemarin (6/4).
Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan adanya sekolah SMA Terbuka dan PJJ diharapkan bagi peserta didik yang memiliki keterbasan akses pendidikan. Seperti artis yang sulit menyesuaikan waktunya, SMA Terbuka atau SMK PJJ bisa menjadi salah satu alternatifnya.
”Jadi pendidikan si artis itu bisa jalan, dan keartisannya pun masih bisa jalan secara beriringan. Jadi nggak ada lagi yang dikorbankan,” jelasnya.
Selain itu terang dia, sekolah SMA Terbuka dan PJJ ini diperuntukkan bagi anak-anak yang sulit mengakses pendidikan secara geografis. Seperti, jarak antara tempat tinggal anak dengan sekolah sangat jauh sehingga menyita waktu, maka dengan adanya sekolah SMA Terbuka dan SMK PJJ ini bisa menjadi jawaban sulitnya akses pendidikan bagi anak-anak yang tinggal di daerah terluar salahnya.
”Karena saya ulang kembali, apabila sekolakh SMA Terbuka dan SMK PJJ ini tidak dipatok harus bersekolah di sekolah induknya, tetapi bisa dilakukan dimana saja seperti bisa dilakukan di salah satu rumah peserta didik atau gurunya, karena pada intinya SMA Terbuka dn SMK PJJ ini bukan sekolahnya (ruangnya) tetapi lebih ke aspek kegiatan proses mengajarnya,” terang dia.
Namun demikian, kendati secara mekanisme ataupun metodologi pengajaran antara SMA Terbuka dan PJJ SMK tidak jauh berbeda dengan homeschooling format proses belajar mengajar yang fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan para peserta didiknya. Akan tetapi, dalam hal ini Disdik Jabar tidak bermaksud untuk menyaingi homeschooling yang saat ini menjamur di Jabar.