Opsi Menambah Cuti Bersama Menguat

Jakarta – Upaya mengantisipasi besarnya arus mudik dengan merekayasa waktu cuti bersama tengah dikaji pemerintah. Rencana tersebut menjadi salah satu isu yang dibahas pemerintah dalam rapat terbatas jelang lebaran di Kantor Kepresidenan, Jakarta, kemarin (5/4).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pertumbuhan jumlah moda angkutan tahun ini mencapai tujuh persen. Di mana angkutan darat menjadi moda yang paling signifikan peningkatannya. Dengan asumsi tersebut, maka kepadatan mudik tahun diprediksi meningkat.

”Nah melihat itu, memang angkutan darat, khususnya di Jakarta menuju Jateng menjadi sangat penting dan sangat diperhatikan,” ujarnya.

Budi mengatakan, merekayasa waktu mudik menjadi opsi yang mengemuka dalam ratas kemarin. Berdasarkan kajian lalu lintas, mabes Polri mengusulkan untuk dilakukan penambahan waktu cuti bersama. Saat ini, pemerintah mengalokasikan cuti bersama pada 13-14 Juni 2018.

Nah, dalam rekomendasinya, Polri mengusulkan agar cuti bersama ditambah menjadi 11-14 juni 2018. ”Dengan dua hari ke jepit dikhawatirkan bolos, dan manajemen lalu lintasnya kalau hanya libur dua hari itu agak sulit,” kata dia menambahkan.

Selain itu, siapnya jalur tol dari Jakarta hingga Surabaya juga meningkatkan prefensi masyarakat menggunakan tol itu tinggi sekali. ”Jadi relevansinya kami mengatur waktu itu sangat beralasan,” tuturnya.  Saat ini, usulan tersebut masih dikaji lebih lanjut oleh kementerian/lembaga terkait. Dia belum bisa menjanjikan, kapan kepastiannya akan diambil.

Selain rekayasa libur, pemerintah juga berencana untuk meningkatkan intensitas mudik gratis. Bahkan, peningkatannya mencapai dua kali lipat. Dengan rincian untuk sepeda motor sebesar 39.446 atau naik 106 persen dari 19.148, dan untuk orang sebesar 87.250 atau naik 86 persen dari 46.885. Upaya itu dilakukan untuk menekan jumlah pemudik motor.

Selain persiapan mudik, pemerintah juga mengantisipasi kenaikan harga pangan. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito mengatakan, sejumlah rekayasa juga akan dilakukan. Untuk beras misalnya, pada pertengahan bulan ini, pemerintah mewajibkan pedagang menjual beras medium. Dengan begitu, pada bulan puasa nanti harganya diharapkan bisa turun.

”Apabila di daerah itu tidak punya stok beras medium, maka kami akan sediakan melalui Bulog,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan