Manajemen dan Apparel Disomasi

Dalam surat tersebut, Ma­najemen juga menjelaskan kronologis sehingga terjadi hal tersebut saat terjadi dualisme kompetisi Indo­nesian Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) yang berujung pada dualisme PSMS. Ketika itu Dirut PSMS versi IPL, Syukri Wardi dengan Ketua Umum, dr Fauzi mematenkan logo dan merek PSMS.

Sementara di sisi lain Indra Sakti selaku Ketua Umum PSMS masih diakui. Terbukti saat kom­petisi sudah tidak dualisme Divisi Utama 2014, kubu Indra Sakti Harahap yang diakui un­tuk berlaga di kompetisi.

”Jadi sewaktu Pak Edy Pang­dam I/BB dan ingin mengam­bil alih PSMS dia jumpai lah Syukri dan Indra Sakti. Bahkan ketika itu dia jumpai Syukri di Penjara. Dengan suka rela dia menyerahkan PT Pesemes ini untuk kemajuan PSMS. Sudah ada kwitansinya juga yang di­tandatanganinya. Tapi sekarang lagi kami cari,” tambahnya.

Raja menyesalkan karena hal ini menimbulkan kerugian bagi tim. Terbukti DJ Sport menarik diri dari sponsor PSMS. ”Pihak DJ Sport bilang kalian beresi dulu ini, karena DJ Sport sudah disomasi. Kalau sudah selesai baru dia bersedia kem­bali mensponsori. Tapi seka­rang dia dipastikan tidak memproduksi dan menjual jersey dulu dan itu menjadi kerugian bagi PSMS karena tidak mendapat sharing profit dari sana. Namun untuk laga lawan Persija kami tetap me­makai baju mereka,” bebernya.

Mantan pemain PSMS era 60-an, Nobon Kayamuddin mengatakan dia sebagai pe­main sudah memakai nama dan logo PSMS tanpa ada permasalahan seperti ini.

”Saya dan Tumsila (legenda PSMS) lainnya sejak tahun 1965 sudah pakai baju dan logo PSMS. Kami bawa PSMS juara sampai kemana-mana. Dari dulu logo dan nama PSMS selalu sama. Di baju yang kami pakai. Foto dan baju semua ada. Jadi jangan­lah sampai merasa logo dan merek PSMS itu punya mereka,” kata Nobon.

Mantan pemain yang terke­nal dengan gaya rap-rapnya ini mengatakan upaya so­masi tersebut hanya upaya untuk merusak PSMS yang saat ini sudah berangsur baik. ”Saya pikir ini cuma mau me­rusak. Jerih payah dia (Syukri Wardi) untuk membantu PSMS saja gak ada. Sedih kami ini dengan kondisi ini. Biarlah PSMS menjadi milik masy­arakat,” kata Nobon.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan