Identifikasi Isu, Kelola Media Selama Krisis

Di bagian lain, Humas Jabar juga menggunakan teknik flag untuk menyoroti kalimat-kalimat penting agar pesan benar-benar sampai. Seperti misalnya dengan jawaban ”bagian terpenting adalah…Saya pikir apa yang masyarakat ingin tahu adalah…Yang perlu diingat adalah…Saya ingin menjelaskan bahwa…Sebelum menjawab pertanyaan Anda, saya ingin…”

Dan jika wartawan bersikeras dengan pertanyaan yang menjebak, gunakan teknik block and bridge untuk memfokuskan kembali pada pokok pembicaraan. Contohnya: ”Hal yang Anda katakan itu tidak salah, tetapi yang sama pentingnya adalah…Hal tersebut bukan bidang kepakaran saya, tetapi hal yang saya dapat sampaikan adalah…”.

Humas Jabar pun memiliki langkah pengelolaan isu dan krisis dalam dua belas jam pertama. Dalam lima menit info kejadian nail di media sosial. Dalam 10 menit, unit darurat memberikan respons. Dalam 15 menit, Humas Jabar diberitahu adanya krisis. Dalam 20 menit akan terjadi 8 ribu share di Twitter, 9 ribu retweet dan 10 ribu share di Instagram.

Dalam 20 menit media mengunjungi lokasi kejadian. Dalam 30 menit media meminta komentar. Dalam 35 menit berita terbit di media online dengan isu terkonfirmasi. Dalam 40 menit TV dan radio menayangkan kejadian. Dalam 45 menit para ahli diminta komentar. Dalam 50 menit hingga 55 menit, orang mulai mencari berita secara online.  ”Isu menjadi berita yang tersebar luas. Dalam 60 menit, rumor menjadi kenyataan,” pungkas Ade merinci. (*/habis)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan