CIWIDEY – Adanya proyek galian pemasangan pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gambung yang melintasi Jln. Raya Soreang-Ciwidey, Kabupaten Bandung berdampak pada kunjungan wisatawan yang berada di kawasan Ciwidey dan Rancabali.
Bagian Humas dan Informasi Pemandian Air Panas Ciwalini, Herman Rubiana mengaku, semenjak adanya proyek tersebut tingkat kunjungan wisatawan pemandian air panas yang dikelolanya mengalami penurunan hingga 50 persen lebih.
’’ Ini terjadi sejak dua bulan terakhir. Apalagi pengerjaan pipa SPAM tersebut berada di pinggir jalan utama dan menggangu arus lalu lintas,’’jelas Herman ketika ditemui kemarin (2/4)
Dia menyebutkan, penurunannya drastis pernah terjadi sampai 50 persen lebih pada libur panjang kali ini. Bahkan, kondisi ini bukan terjadi di Ciwalini saja tetapi hampir disetiap obyek wisata yang ada di kawasan Ciwidey dan Rancabali.
Dia memaparkan, biasanya saat libur panjang seperti akhir pekan lalu, kunjungan wisatawan mencapai 4.000-5.000 pengunjung. Namun, akibat adanya proyek SPAM tersebut cuma ada 1000 pengunjung.
’’Mungkin dampak dari adanya galian SPAM. Libur panjang kemarin juga banyak pengunjung yang sudah di Soreang membatalkan dan balik arah ke Lembang,’’ katanya.
Selain itu, untuk kondisi arus lalu lintas, tidak ada kepadatan seperti yang biasa terjadi saat libur panjang. Namun, Justru arus lalu lintas menuju kawasan wisata di Ciwidey dan Rancabali relatif normal.
Sementara itu, KBO Lantas Polres Bandung, Iptu Kiki Hartaki mengatakan, kondisi arus lalu lintas dari Soreang menuju kawasan wisata Ciwidey-Rancabali tergolong normal. Pada libur panjang kali ini, tidak ada kepadatan kendaraan yang signifikan.
“Kemarin waktu libur panjang (jumat – minggu) dari pagi sampai sore arus lalu lintas terpantau normal dari kedua arah. Kalau hari sebelumnya memang sempat ada peningkatan kendaraan, tapi tidak siginifikan itu juga,” ujarnya
Tidak hanya di jalan, kepadatan kendaraan yang kerap terjadi di sejumlah area parkir kawasan wisata di Ciwidey-Rancabali, kata Kiki, pada libur kali ini pun tergolong tidak begitu padat.
’’Biasanya ada antrian kendaraan menuju area parkir tempat wisata, kalau kali ini tidak terjadi. Jurstru normal-normal saja. Sehingga, kami pun tidak melakukan sistem buka tutup jalur. Hanya pengamanan arus lalu lintas biasa,’’ pungkas dia (rus/yan)