PARIS – Wissam Ben Yedder sempat terpingirkan perannya sebagai penyerang utama Sevilla. Dalam racikan strategi entrenador Vincenzo Montella, penyerang Kolombia Luis Muriel lebih mendapatkan panggung utama.
Cuma Ben Yedder tak gampang putus asa. Salah satu puncak karirnya musim ini bersama Los Nervionenses adalah menyingkirkan Manchester United di 16 besar Liga Champions. Pada leg kedua Rabu (14/3) lalu di Old Trafford, brace Ben Yedder membuat Sevilla menang 2-1 atas United.
Entraineur Prancis Didier Deschamps kepada Ouest France kemarin (20/3) mengatakan kalau penyerang yang punya panggilan Benyebut itu layak bergabung dengan Hugo Lloris dkk.
Ben Yedder meski tak punya caps bersama Prancis di level senior dianggap punya talenta yang dibutuhkan Deschamps. “Dia akan menjadi profil yang berbeda untuk lini depan kami. Dengan mobilitas dan keaktifannya yang tinggi, dia akan sangat efisien,” tutur Deschamps.
Nah, adanya Ben Yedder diantara 24 pemain yang dipanggil membuat dominasi pemain asal Ile-de-France atau Paris Raya mendominasi skuad Les Bleus saat ini. Dari 24 nama yang dipanggil, sembilan diantaranya berasal dari wilayah Paris Raya ini.
Mereka adalah Alphonse Areola/kiper, Lucas Digne/bek, Presnel Kimpembe/bek, Paul Pogba/gelandang, N’Golo Kante/gelandang, Adrien Rabiot/gelandang, Anthony Martial/penyerang, Kylian Mbappe/penyerang, dan Ben Yedder/penyerang.
Mengapa area Paris Raya bisa menyumbangkan talenta yang mencapai 37,5 persen dari total skuad Prancis yang dipanggil untuk beruji coba lawan Kolombia (24/3) dan Rusia (28/3) itu.
Pundit Simon Kuper menulis di ESPN meski area Paris Raya ini sesungguhnya kategori kawasan padat imigran dengan bangunan apartemen berjejal dimana-mana, dan jauh dari kata rapi. Namun keberadaan lapangan bola yang artifisial yang nyempil di area ini membuat sepak bola adalah pelarian dari kesumpekan sehari-hari.
“Karena disana hanya ada sepak bola, tak peduli apakah di sekolah atau kawasan tempat tinggal, semuanya bermain sepak bola. Dan sepak bola membuat orang-orang tidak hanya berdiam diri atau kemudian melakukan hal bodoh,” tulis Kuper setelah wawancara dengan Pogba.